Kali ini, sebuah penemuan penting datang dari Argentina, tepatnya dari formasi geologi kuno yang telah lama menjadi incaran para paleontolog. Di sana, tim ilmuwan berhasil mengungkap keberadaan spesies dinosaurus baru yang belum pernah tercatat sebelumnya dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Penemuan ini merupakan hasil kerja sama tim paleontolog dari beberapa institusi ternama, termasuk Museo Argentino de Ciencias Naturales Bernardino Rivadavia, Consejo Nacional de Investigaciones Científicas y Técnicas, dan The Chinese University of Hong Kong. Kolaborasi internasional ini menunjukkan betapa pentingnya kerja lintas negara dalam menjelajahi sejarah evolusi kehidupan.
Penelitian ini dipimpin oleh Diego Pol, Peneliti Utama di Museo Argentino de Ciencias Naturales Bernardino Rivadavia, Argentina, dan hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Cladistics dengan judul “A new abelisaurid dinosaur from the end Cretaceous of Patagonia and evolutionary rates among the Ceratosauria.”
Berdasarkan analisis, spesies baru yang berhasil mereka identifikasi ini termasuk dalam kelompok abelisauroid. Mereka menamainya Koleken inakayali.
Fosil-fosil Koleken inakayali ditemukan di Formasi La Colonia, sebuah wilayah geologi yang berlokasi di Patagonia, Argentina. Formasi ini terkenal karena kandungan fosilnya yang kaya dan telah menjadi tempat studi penting dalam proyek “The Age of Dinosaurs” yang didukung oleh National Geographic Society.
Berdasarkan hasil analisis, seperti dilansir Phys.org, diketahui bahwa K. inakayali hidup sekitar 70 juta tahun yang lalu, pada akhir periode Kapur. Ini adalah masa-masa menjelang kepunahan massal yang mengakhiri era dinosaurus.
Kondisi fosil yang ditemukan tergolong sangat baik. Rangka yang nyaris lengkap ini mencakup bagian tengkorak, hampir seluruh ruas tulang belakang, sebagian tulang panggul, bagian ekor, serta struktur kaki yang lengkap. Temuan ini sangat langka, karena umumnya fosil dinosaurus ditemukan dalam kondisi terfragmentasi.
Kelengkapan fosil tersebut memungkinkan para peneliti untuk melakukan analisis anatomi. Salah satu temuan paling mencolok adalah bentuk tengkoraknya yang khas. Ia berbeda dari dinosaurus abelisaurid lainnya seperti Carnotaurus sastrei, yang lebih dulu dikenal di wilayah Amerika Selatan.
Ciri khas lain dari K. inakayali adalah postur tubuhnya. Ia berjalan dengan dua kaki (bipedal) dan memiliki lengan yang sangat kecil, ciri umum yang juga dimiliki oleh banyak abelisaurid lainnya.
Namun, ukuran, proporsi, dan bentuk tulangnya memberikan informasi baru yang menambah kompleksitas pemahaman kita terhadap kelompok ini.
Dalam klasifikasi ilmiah, Koleken inakayali dimasukkan ke dalam cabang Furileusauria, salah satu garis keturunan dalam kelompok abelisauroid.
Analisis komparatif yang dilakukan dengan spesies abelisauroid dan noasaurid lainnya menunjukkan adanya pola evolusi yang menarik. Dalam beberapa fase sejarahnya, terjadi percepatan perubahan morfologis yang sangat cepat, sedangkan pada fase lain, hampir tidak ada perubahan sama sekali.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR