Nationalgeographic.co.id—Konon, Oviraptor merupakan salah satu dinosaurus yang paling disalahpahami. Mereka dikenal sebagai dinosaurus pencuri telur (terjemahan Yunani dari namanya). Tetapi mereka adalah teropoda berbulu yang berperilaku baik dari Era Mesozoikum akhir. Jadi, layakkah Oviraptor mendapatkan julukan atau nama itu?
Telur yang dierami
Sebagai dinosaurus, Oviraptor adalah induk yang relatif penuh perhatian. Mereka mengerami telurnya hingga menetas. Kemudian merawat anaknya setidaknya untuk beberapa saat, beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan setelahnya.
Akan tetapi, kita tidak dapat memastikan apakah tugas ini jatuh kepada jantan atau betina. Pada banyak spesies burung modern, jantan memikul sebagian besar pengasuhan induk. “Dan kini kita tahu bahwa burung merupakan keturunan dinosaurus berbulu seperti Oviraptor,” tulis Bob Strauss di laman Thoughtco.
Layakkah Oviraptor mendapatkan nama si pencuri telur?
Gagasan oviraptor sebagai “pencuri telur” juga bermula di Gurun Gobi. Di sana, fosil teropoda yang belum diberi nama ditemukan di dekat sekumpulan telur. Telur-telur itu diyakini milik Protoceratops. Sementara itu, teropoda dengan rahang yang sempurna untuk menghancurkan telur dianggap sebagai penyerbu. Sehingga diberi nama Oviraptor oleh paleontologis Henry Fairfield Osborn pada tahun 1924.
Namun, Oviraptor adalah istilah yang keliru. Penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa mereka tidak mencuri telur, tetapi mencoba melindunginya. Kesadaran itu muncul dengan ditemukannya lebih banyak telur pada pertengahan tahun 1990-an yang berisi sisa-sisa embrio dinosaurus yang diawetkan.
Dinosaurus peniru burung
Ketika pertama kali mendeskripsikan Oviraptor, Henry Fairfield Osborn, presiden American Museum of Natural History, membuat kesalahan. Ia menggolongkan Oviraptor sebagai dinosaurus ornithomimid (peniru burung), dalam famili yang sama dengan Ornithomimus dan Gallimimus.
Seperti yang sering terjadi, para ahli paleontologi kemudian harus mengoreksi kesalahan ini.
Baca Juga: Kisah Ahli Paleontologi Temukan Bintang Jurassic World 'Velociraptor'
Hidup di sekitar waktu yang sama dengan Velociraptor
Sebagai dinosaurus yang berakhiran “-raptor”, Oviraptor kurang dikenal dibandingkan Velociraptor, yang mendahuluinya beberapa juta tahun sebelumnya. Tapi mungkin masih ada di wilayah Asia Tengah yang sama ketika Oviraptor muncul pada akhir periode Cretaceous, sekitar 75 juta tahun yang lalu.
Dan percaya atau tidak, dengan panjang 2,4 meter dan berat 33 kg, Oviraptor akan mengerdilkan sepupunya yang seharusnya menakutkan, yang hanya seukuran ayam besar.
Oviraptor kemungkinan besar ditutupi oleh bulu
Selain reputasinya yang tidak adil sebagai pencuri telur, Oviraptor terkenal sebagai salah satu dinosaurus yang paling mirip burung. Teropoda ini memiliki paruh yang tajam dan tidak bergigi. Dan mungkin juga memiliki pial seperti ayam, yang fungsinya tidak pasti.
Meskipun tidak ada bukti langsung yang diperoleh dari sisa-sisa fosilnya yang jarang, Oviraptor hampir pasti ditutupi bulu.
Mungkin memangsa moluska dan crustacea
Bentuk mulut dan rahang dinosaurus dapat memberi tahu kita banyak hal tentang apa yang lebih disukainya untuk dimakan pada hari tertentu.
Alih-alih mengunyah telur Protoceratops dan ceratopsia lainnya, Oviraptor mungkin hidup dari moluska dan krustasea. Keduanya mudah dipecahkannya dengan paruhnya yang ompong.
Bukan tidak mungkin juga bahwa Oviraptor melengkapi makanannya dengan tanaman atau kadal kecil sesekali. “Meskipun bukti langsung untuk ini tidak ada,” tambah Strauss.
Memberikan namanya kepada seluruh keluarga dinosaurus
Nama Oviraptor dengan huruf kapital “O” mengacu pada genus theropoda tertentu. Tapi “oviraptor” dengan huruf kecil “o” mencakup seluruh keluarga dinosaurus mirip Oviraptor yang kecil, lincah, dan membingungkan. Termasuk Citipati, Conchoraptor, dan Khaan yang secara kiasan disebut demikian.
Biasanya, teropoda berbulu ini (kadang-kadang disebut sebagai “oviraptorosaurus”) hidup di Asia Tengah. Asia Tengah merupakan tempat berkembang biaknya dinosaurus mirip burung selama periode Cretaceous akhir.
Nama spesies Oviraptor berarti pencinta ceratopsia
Seolah-olah nama genus Oviraptor tidak cukup menghina, dinosaurus ini dibebani dengan nama spesies philoceratops, yang dalam bahasa Yunani berarti “pencinta ceratopsia”. Memiliki nama itu tidak berarti bahwa Oviraptor memiliki nafsu seksual yang aneh. Nama itu diberikan karena Oviraptor sempat dikira “bernafsu” terhadap telur Protoceratops.
Sampai saat ini, O. philoceratops adalah satu-satunya spesies Oviraptor yang teridentifikasi. Dan hampir seratus tahun setelah penamaannya, prospek untuk spesies lain yang diberi nama masih tipis.
Apakah Oviraptor memiliki jambul kepala?
Mengingat banyaknya jambul, pial, dan ornamen tengkorak lainnya di antara oviraptorosaurus di Asia Tengah, sangat mungkin Oviraptor dihiasi dengan cara yang sama. Masalahnya adalah bahwa jaringan lunak cenderung tidak terawetkan dengan baik dalam catatan fosil. Dan spesimen Oviraptor yang diduga memiliki jejak struktur ini dikaitkan dengan dinosaurus berbulu lain yang sangat mirip. Mereka adalah Citipati dari Asia Tengah pada Zaman Kapur Akhir.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR