Kami pun teringat ucapan Pak Talib bahwa alas kaki yang tepat adalah salah satu kunci dalam keberhasilan mendaki tempat ini. Melengkapi saran Pak Talib, kami juga menyarankan sarung tangan dalam pendakian agar tidak terluka ketika berpegangan pada bebatuan.
“Ikuti langkah saya, pegangan dengan batang pohon”, ujar Rivan seraya memandu langkah saya. Sesekali saya pun terjatuh karena menapakkan kaki di tanah bebatuan yang ternyata tidak kokoh.
30 menit berlalu dan kami berhasil sampai di puncak Karawapop. Seperti yang sempat saya ceritakan di awal, saya tertegun menyaksikan salah satu keindahan alam di bumi Indonesia ini. Seakan tidak ingin kehilangan momen, kami pun secara bergantian memotret. Tidak lupa, kami juga melakukan swafoto.
Teriknya matahari seakan tidak berarti apa-apa bagi saya setelah melewati rute perjalanan menuju puncak.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Penulis | : | Marti Karina PS |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR