3. Pandai membaca karakter teman
Memang perlu keterampilan khusus untuk membaca karakter seseorang, namun ada beberapa tanda yang secara awam dapat terlihat. Salah satu tanda yang terlihat dengan jelas adalah bagaimana orang lain bersikap atau memberikan respons terhadap orang tersebut.
Walau begitu, bukan berarti kita harus menjauhi teman kantor dengan karakter yang kurang baik. Kita hanya perlu lebih berhati-hati dalam memposisikan diri dalam situasi yang melibatkan orang tersebut.
4. Sportif
Bila sudah terlibat dalam sebuah masalah yang dipicu oleh diri sendiri, jangan sungkan untuk meminta maaf. Sebaliknya, bila kita yakin bahwa kita tidak salah—perlu dipastikan terlebih dahulu—jangan sungkan juga untuk mengatakan kebenaran.
Banyak atasan menciptakan persaingan di antara bawahannya agar motivasi kerja meningkat. Namun jangan jadikan situasi ini alasan untuk memusuhi seseorang.
5. Profesional
Lakukan tugas Anda sebaik-baiknya, jangan teralihkan oleh hal-hal pribadi. Bisa saja Anda merasa tidak suka kepada seorang rekan kerja karena cara berpakaiannya tapi jangan lantas Anda tak mau bekerja sama dengan orang tersebut.
Baca juga: Kisah Cinta Rahasia Perawat Militer Amerika dengan Tahanan Perang Nazi
6. Ambisius namun jangan menjatuhkan orang lain
Godaan terbesar saat kita ingin mencapai sebuah target adalah mengorbankan rekan kerja, bahkan sahabat sendiri. Salah satu kejadian paling umum adalah, agar kita terlibat lebih baik maka kita mengumbar kesalahan orang lain. Lebih buruk lagi adalah menjatuhkan orang lain agar hasil kerja kita lebih baik.
7. Jangan sungkan belajar dari "junior"
Lamanya kita bekerja pada sebuah perusahaan tidak selalu menjamin bahwa kita lebih baik dari orang lain yang baru saja mulai bekerja dalam perusahaan.
Seringkali kita berada dalam posisi yang nyaman dan membuat kita menjadi sulit untuk mengambil tantangan dan mengembangkan diri. Sementara orang lain sudah lebih dahulu mengembangkan diri mereka sebelum masuk ke dalam perusahaan yang sama dengan kita.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR