Dalam enam minggu ke depan, Mars akan terlihat lebih cerah di langit malam.
Menurut The Weather Channel, pada 31 Juli, Mars akan berada pada kondisi paling terangnya setelah 15 tahun. Posisinya pun menjadi lebih dekat dengan Bumi – 35,8 mil dari planet kita. Di waktu tersebut, Mars mudah dilihat dengan mata telanjang.
Kondisi ini disebut dengan fenomena perihelic opposition. Dalam istilah yang lebih sederhana, oposisi adalah ketika Bumi melintas langsung di antara Mars dan Matahari. Fenomena kali ini cukup spesial karena selain Bumi, planet merah juga akan mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari di orbitnya, sebuah titik yang dinamakan perihelion.
Baca juga: Peneliti India Temukan Planet yang Satu Tahunnya Berjumlah 19,5 Hari
Menurut NASA, perihelic opposition terjadi setiap 15 hingga 17 tahun sekali ketika orbit Bumi dan Mars sejajar dan membuat kedua planet ini saling berdekatan.
Meskipun nantinya Mars tampak lebih terang dan indah jika dilihat dari rumah kita, namun dampaknya kurang ‘bersahabat’. Badai debu yang saat ini sedang menghantam Mars menutupi 10 miliar acre permukaan planet merah tersebut. Ini setara dengan luas Amerika Utara dan Rusia.
“Badainya termasuk yang paling intens yang pernah diamati di Mars,” tulis NASA dalam siaran pers.
Baca juga: Robot Penjelajah Curiosity Temukan ‘Blok Bangunan Kehidupan’ di Mars
NASA telah mengatur wahana antariksa Opportunity-nya dalam mode tidur agar dapat mengatasi badai. Namun, masih belum pasti apakah kendaraan luar angkasa tersebut masih bisa berfungsi setelah badai berakhir.
Sementara itu, rover Curiosity terbaru yang memiliki tenaga nuklir, ditempatkan di wilayah Mars yang tidak terlalu terpengaruh oleh badai. Jadi, ia sepertinya dalam keadaan baik-baik saja.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Jeremy Berke/Bussines Insider |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR