Penulis: Avivah Yamani
Gerhana Bulan Total 28 Juli merupakan gerhana bulan terakhir musim gerhana tahun 2018. Pada saat Gerhana Bulan Total berlangsung, masyarakat bisa mengamati 3 peristiwa lainnya yakni, Bulan Mini atau Bulan Purnama Apogee, Oposisi Mars dan puncak hujan Meteor Aquarid. Selain hujan meteor Aquarid, pengamat juga bisa berburu hujan meteor alpha Capricornid yang sedang berlangsung.
Seluruh peristiwa tersebut bisa diamati mulai tanggal 27 Juli sore setelah Matahari terbenam sampai tanggal 28 Juli ketika fajar menyingsing. Khusus untuk Gerhana Bulan Total, baru akan terjadi tengah malam sampai dini hari.
Gerhana Bulan Total
Bulan mengitari Bumi dan bersama Bumi, keduanya mengitari Matahari. Akibatnya ada saat dimana Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada posisi sejajar sehingga menyebabkan terjadinya gerhana. Kalau gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, maka gerhana Bulan justru terjadi saat Bulan berada di antara Matahari dan Bulan.
Pada konfigurasi sejajar Matahari – Bumi – Bulan, cahaya Matahari ke Bulan jadi terhalang oleh Bumi. Biasanya konfigurasi ini terjadi saat Bulan Purnama. Akan tetapi, gerhana bulan tidak terjadi setiap Bulan mencapai fase Purnama. Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang miring 5º dibanding orbit Bumi. Akibatnya, ada saatnya Bulan tidak selalu masuk dalam bayang-bayang Bumi yang menyebabkan Matahari terhalang.
Baca juga: Belum Dihuni, Bulan Sudah 'Dibebankan' 187.400 Kg Sampah Manusia
Ketika gerhana Bulan terjadi, Bulan memasuki bayang-bayang inti Bumi atau umbra Bumi dan menghilang dari pandangan pengamat di Bumi. Seharusnya, Bumi jadi gelap seperti halnya gerhana Matahari, karena Bulan tidak menerima cahaya Matahari untuk dipantulkan.
Tapi itu tidak terjadi.
Gerhana Bulan nan Gelap
Ketika Gerhana Bulan Total, pada umumnya pengamat melihat Bulan tidak menghilang tapi berwarna merah seperti bata atau darah. Warna merah itu berasal dari cahaya Matahari yang bisa lolos melewati atmosfer Bumi dan mencapai Bulan.
Jadi, saat cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya pada panjang gelombang hijau sampai ungu disebarkan dan disaring oleh atmosfer. Hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.
Source | : | langitselatan.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR