Jika Anda sudah berbadan 'tipis' sejak SMA dan rata-rata keluarga Anda juga demikian, kemungkinan memang Anda dilahirkan dengan metabolisme yang lebih tinggi dari orang kebanyakan. Secara alami, mungkin Anda juga memiliki nafsu makan kurang dari orang lain.
• Aktivitas fisik tinggi
Latihan dan aktivitas fisik dapat memengaruhi berat badan Anda. Jika Anda sering bergerak berarti Anda membakar lebih banyak kalori daripada orang yang lebih banyak duduk. Artinya,metabolisme Anda lebih tinggi dan tubuh Anda cenderung lebih langsing.
Baca juga: Tidak Makan Nasi Membuat Seseorang Menjadi Lebih Sehat, Benarkah?
• Penyakit
Sakit dapat memengaruhi nafsu makan serta kemampuan tubuh Anda untuk mengelola makanan.
Jika Anda baru saja kehilangan banyak berat badan tanpa diet atau olahraga, itu mungkin merupakan tanda adanya penyakit seperti masalah tiroid, diabetes, penyakit pencernaan atau bahkan kanker.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang penurunan berat badan Anda yang banyak dan mendadak.
• Obat
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan mual dan muntah. Beberapa jenis pengobatan, seperti kemoterapi juga dapat mengurangi nafsu makan.
• Masalah psikologis
Faktor-faktor seperti stres dan depresi dapat mengganggu kebiasaan makan yang sehat. Rasa tidak peecaya diri juga dapat menyebabkan gangguan makan. Jika Anda menderita masalah emosional yang merusak kebiasaan makan yang sehat, berkonsultasilah dengan dokter Anda.
Source | : | Kompas.com,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR