Pada Jumat (13/7) lalu, Sugito, ditemukan tewas dimakan buaya di Jalan Bandara SP-1, Kelurahan Klamalu, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Pria berusia 48 tahun tersebut diterkam buaya ketika sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya.
“Salah satu petugas di peternakan buaya mendengar seseorang berteriak minta tolong. Ketika menghampiri suara, petugas itu menyaksikan bagaimana Sugito dimakan buaya,” kata Basar Manullang, Kepala BBKSDA Papua Barat.
Peristiwa tewasnya Sugito pun memicu kemarahan warga setempat. Mereka kesal karena lokasi peternakan buaya sangat dekat dengan pemukiman mereka yang akhirnya memakan korban.
Baca juga: Buaya Tidak Berencana Memakan Manusia, Lalu Mengapa Mereka Menyerang?
Menurut E Barmala, warga setempat, lokasi penangkaran dan ladang pertanian hanya dibatasi dengan pagar seng. Ini membuat penduduk hidup dalam ketakutan karena pagar seng dapat dilewati dengan mudah oleh buaya.
"Harusnya penangkaran tidak berada di tempat terbuka dan jauh dari keramaian. Sebaiknya binatang seperti ini ditempatkan jauh dari lokasi pertanian dan peternakan warga," tuturnya, dilansir dari Kompas.com.
Keesokan harinya, warga yang marah mendatangi polisi dan meminta mereka mengatasi hal ini. Polisi mengatakan bahwa pemilik peternakan akan memberikan kompensasi kepada korban. Namun, warga tidak puas dengan keputusan itu.
Mereka lalu menuju penangkaran dengan membawa pisau, parang, dan, sekop untuk membantai buaya yang ada di sana. Tidak hanya yang dewasa, bayi-bayi buaya pun menjadi korban pembantaian.
Baca juga: Bayi Gajah Asia Menjadi Pincang Akibat Perangkap Buatan Manusia
E Barmala mengatakan, saat kejadian, pintu penangkaran tidak dikunci dan pemiliknya, Albert Siahaan, sedang tidak berada di tempat. Ini membuat warga leluasa masuk ke penangkaran.
Setelahnya, warga langsung mengejar sepasang buaya yang berukuran besar kira-kira sepanjang dua meter lebih. Mereka kemudian mengikat dan menyeret buaya tersebut keluar penangkaran dan beramai-ramai menikamnya hingga mati.
E Barmala menambahkan, polisi yang berada di lokasi kejadian pun tidak mampu meredam emosi warga. Mereka hanya diam menyaksikan warga membantai satu per satu reptil tersebut.
Totalnya, ada 292 ekor buaya yang mati dibantai warga.
Source | : | Kompas.com,AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR