Sekarang: Lebih manusiawi
Semua keluarga memiliki masa bahagia dan sedihnya. Namun, keluarga Elizabeth selalu menjaga agar skandal dan konflik mereka tetap tersembunyi.
Dibesarkan di lingkungan yang penuh rahasia, Elizabeth menyaksikan bagaimana reaksi ngeri orangtuanya terhadap perselingkuhan dan penurunan takhta sang paman.
Ketika dirinya menjadi ratu, perceraian adalah hal yang tabu di keluarga kerajaan. Mereka selalu berusaha menutupi berbagai skandal, termasuk kehidupan cinta Putri Margaret (adik Elizabeth) yang menjalin hubungan dengan pria beristri.
Namun, bertahun-tahun setelahnya, keluarga kerajaan Inggris tidak bisa lepas dari skandal. Putri Margaret bercerai pada 1978. Kemudian, pada 1922, anaknya, Pangeran Charles bercerai dengan Putri Diana. Peristiwa itu bahkan memengaruhi reputasi kerajaan. Halaman media internasional kala itu dipenuhi oleh skandal pasangan ini.
Baca juga: Kisah Tragis Permaisuri Kaisar Austria yang Dibunuh oleh Anarkis
Di masa sekarang, perceraian bukan hal yang tabu lagi di keluarga kerajaan Inggris yang naik-turun, terutama setelah kematian dramatis Diana pada 1998.
Selain itu, mereka tidak berusaha menutupi kisah cinta anggota kerajaan Inggris lagi. Pernikahan penerus takhta kerajaan, Pangeran William-Kate Middleton dan Pangeran Harry-Meghan Markle, disiarkan secara langsung hampir di seluruh dunia.
Dulu: Ratu termuda
Sekarang: Pemimpin terlama
Elizabeth baru berusia 25 tahun saat menjadi ratu Inggris dan merupakan ‘anak baru’ di dunia tersebut. Pemimpin-pemimpin negara yang berkuasa saat itu adalah Winston Churcill, Josef Stalin, dan Dwight David Eisenhower yang pemikirannya mungkin amat berbeda dengan si ratu muda.
Namun, selama lebih dari 65 tahun berada di atas takhta, Elizabeth telah mengalahkan mereka semua – menjadi simbol kesinambungan yang kuat meski dunia di sekelilingnya telah berubah.
Source | : | Erin Blakemore/History |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR