Meski begitu, pengorbanan anak ini diduga tidak dilakukan secara terbuka. Sebaliknya, untuk menguburnya, sang imam rela mengangkat serangkaian lempengan batu berat agar menemukan tanah yang lebih lunak di bawahnya.
Kemudian, ia menggali lubang yang dalam di sana dan mengubur anak tersebut di dalam kotak silinder yang tidak biasa (penuh dengan batu dan plester).
Identitas kerangka dan bagaimana tepatnya ia meninggal, belum diketahui dengan pasti. The National Istitute berharap penelitian lebih lanjut mampu mengungkap misteri di baliknya.
Source | : | Natasha Frost/History.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR