“Setelah beristirahat, barulah gajah-gajah itu dijinakkan dan dilatih,” imbuh Bhaskar.
Salah satu ‘narapidana’ di Dubare Elephant Camp adalah Surya, gajah yang telah menginjak Yogesh dan warga lainnya. Rantai dipasang di pergelangan kaki Surya agar ia tidak kabur.
Selain menjadi pusat pelatihan, Dubare Elephant Camp juga menjadi objek wisata di India. Para turis menghabiskan waktu mereka untuk melihat dan membelai hewan dengan belalai panjang ini.
Peringatan dini
Vinod Khrisnan, aktivis dari organisasi Nature Conservative Foundation (NCF), mengatakan, beberapa cara seperti parit dan pagar bertenaga surya, tidak mampu menghalangi gajah masuk ke pemukiman warga.
“Seperti yang sudah diketahui, tidak ada penghalang fisik yang dapat menghentikannya,” kata Khrisnan.
Keputusan untuk merelokasi warga dari habitat gajah juga hanya akan menimbulkan kemarahan. Oleh sebab itu, pemerintah dan para aktivis hanya menerapkan solusi sementara sekarang.
Baca juga: WWF: Puluhan Penjaga Hutan Meninggal Akibat Dibunuh Pemburu Liar
Menurut Khrisnan, metode paling efektif adalah bekerja sama dengan komunitas lokal, dan berbagi informasi dengan lebih baik.
Organisasinya telah mengembangkan sistem yang simpel, di mana warga bisa langsung mengirimkan informasi ke seluruh desa jika melihat kehadiran gajah.
“Kami menyediakan papan informasi terkait rute utama gajah serta mengatur layanan pesan singkat untuk peringatan dini tentang keberadaan mereka. Sistem ini secara signifikan mengurangi kesempatan manusia bertemu dengan gajah,” papar Khrisnan.
Meski begitu, Girish yang telah kehilangan kakaknya dan hidup dengan ketakutan, mengatakan bahwa ia masih sering bertemu dengan sekelompok gajah di perkebunan kopi tempatnya bekerja.
“Tidak ada yang berubah. Penduduk lokal tetap mengusir gajah dari permukiman, namun mereka selalu kembali karena tidak memiliki habitat lain,” pungkas Girish.
Source | : | AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR