Nationalgeographic.co.id - Seorang turis asal Taiwan sedang mengambil gambar di danau Naivasha, Kenya, ketika ia diserang dan dibunuh oleh kuda nil. Ia merupakan korban kedua kuda nil yang tewas pada Sabtu (11/8) lalu.
Beberapa jam sebelumnya, nelayan lokal juga meninggal di area yang sama setelah dianiaya oleh hewan tersebut.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Ancam Kehidupan Orangutan Tapanuli yang Langka
Salah satu saksi mata mengatakan, Chang Ming Chuang (66) dan temannya Wu Peng Te, berdiri terlalu dekat dengan kuda nil sehingga mereka diserang. Keduanya lalu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Karena terlalu banyak mengeluarkan darah, nyawa Chang tidak dapat diselamatkan. Ia digigit di bagian dada oleh kuda nil.
Sementara temannya, Wu, masih dirawat karena mengalami luka-luka.
Pihak berwenang mengatakan, masih belum jelas mengapa kuda nil tersebut akhirnya menyerang turis.
Menurut Paul Udoto, juru bicara Kenya Wildlife Service, serangan terhadap wisatawan sangat langka karena mereka biasanya dilindungi oleh pemandu.
Baca juga: Viral! Video Penyelam Tunggangi Hiu Paus, dan Reaksi Susi Pudjiastuti
Laporan BBC menyatakan bahwa enam orang telah dibunuh oleh kuda nil di sekitar danau Naivasha tahun ini. Dan 500 orang di Afrika, tewas setiap tahunnya akibat serangan buas mamalia tersebut.
Kuda nil sendiri termasuk hewan darat paling besar dan mematikan di dunia karena sifat agresif dan gigi tajam mereka.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR