Nationalgeographic.co.id - Veracruz, sebuah tempat "gelap" di Meksiko, mungkin bisa disebut sebagai permakaman terbesar yang berada di Meksiko. Permakaman ini terletak di 10 kilometer dari pelabuhan Veracruz di timur Meksiko.
Namun karena daerah di sekitarnya tertutup rapat oleh tumbuhan, maka tempat ini seringkali menjadi tempat sasaran tindak kejahatan.
Baca juga: Saat Dijemput Ajal, Beberapa Orang Justru Ingin Ditinggalkan Sendirian
Dilansir dari BBC pada Senin (10/9/2018), Sejak 2006, pemerintah Meksiko telah membentuk satuan militer untuk memerangi perdagangan narkoba. Sejak saat itu, konflik ini mengakibatkan lebih dari 200 ribu orang terbunuh. Bahkan pada tahun lalu, 28.702 orang telah terbunuh, dan ini adalah rekor terburuk.
Tidak hanya itu, sebanyak lebih dari 37.000 orang juga dikabarkan hilang. Keluarga yang kehilangan keluarga mereka pun masih terus mencari berbagai kuburan massal lainnya.
Dalam sebuah pemberitaan di AFP, seorang petugas, Veracruz Jorge Winckler mengatakan kepada wartawan bahwa seluruh jenazah, sebanyak 166 jenazah telah ditemukan.
Saat penggalian dilakukan, Winckler juga menyebutkan bahwa investigator telah menemukan 200 helai pakaian, 144 kartu identitas dan berbagai barang pribadi lainnya. Penggalian telah dimulai sejak 8 Agustus lalu setelah pihak berwenang mendapat informasi yang berasal dari seorang informan.
"Berdasarkan temuan analisis forensik, kami mengidentifikasi bahwa situs kuburan massal ini setidaknya berusia dua tahun."
Baca juga: Benarkah Shisa Lebih Baik Daripada Rokok Elektrik? Ini Penjelasannya
Penemuan massal ini bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya pada Maret 2017, sebanyak 250 tengkorak ditemukan di lokasi yang sama.
Jorge Winckler, Jaksa negara bagian mengatakan bahwa selama bertahun-tahun lokasi tersebut digunakan oleh pengedar narkoba sebagai tempat pembuangan mayat.
Karena kejadian ini sering terjadi, Veracruz menjadi salah satu negara dengan rata-rata orang hilang tertinggi di Meksiko.
Source | : | BBC,AFP |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR