Kampanye yang dilakukan Turmel semakin diperluas dengan melegalkan narkoba dan prostitusi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Turmel tidak lagi melakukan kampanye dari rumah ke rumah. Ia beralih memilih gaya kampanye yang jauh lebih konfrontatif. Turmel muncul di setiap debat, termasuk acara yang tidak mengundangnya. Akibat perbuatannya ini, dirinya harus beberapa kali diusir oleh polisi.
"Saya tidak melakukan kampanye. Saya hanya pergi, mendaftar, memberi mereka siaran pers, dan konferensi pers. Setelah itu saya akan pulang. Dan jika ada debat, saya akan hadir," ujar Turmel.
Turmel mengaku bahwa dana kampanye yang dikeluarkannya sangat kecil dan berasal dari hasil perjudian. "Saya tinggal dekat dengan lokasi permainan poker terbesar di negara ini. Dan itu memungkinkan saya untuk bisa membiayai semua kegiatan saya," ujarnya.
Baca Juga : Penemuan Jejak Fosil Dickinsonia, Salah Satu Hewan Pertama Bumi
Memasuki masa pensiun pada dua tahun lalu, Turmel tidak lagi menggunakan uang hasil judinya. Meskipun telah berhenti bermain judi untuk sementara waktu, ia tetap mengikuti pemilihan.
Saat ini dirinya telah mengikuti kampanye untuk pemilihan wali kota Brantford, tempat di mana ia tinggal. Ini akan menjadi pemilihan ke-96 yang ia ikuti.
Mengalami kekalahan terus menerus, Turmel mengaku tidak menyesal. Bahkan pada November 2016, ia memegang rekor dunia sebagai "Most Elections Contested" oleh Guinness World Records.
Source | : | scmp,guinnessworldrecords.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR