Nationalgeographic.co.id - Tahun ini, para ilmuwan mengumumkan penemuan menakjubkan setelah melihat gambar satelit. Di wilayah Antartika yang dikelilingi es laut berbahaya yang dikenal dengan sebutan Danger Islands, terdapat koloni 1,5 juta penguin Adélie yang sedang bertahan hidup.
Yang lebih mengejutkan, berdasarkan hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union, ternyata burung laut tersebut telah hidup di Danger Islands setidaknya selama 2.800 tahun.
Hasil ini didapat setelah sekelompok ilmuwan menghabiskan waktu sepuluh bulan untuk melakukan survei "pan-Antartika". Mereka meneliti penguin Adélie dengan melihat setiap citra satelit yang mereka miliki di benua selatan.
"Kami rasa, kami tahu di mana koloni penguin (Adélie) berada," kata Heather Lynch, ahli ekologi di Story Brook University.
Baca Juga : 3.200 Kilogram Gading Gajah Hasil Selundupan Ditemukan di Kamboja
NASA mengembangkan algoritma yang memungkinkan pendeteksian secara otomatis dan dapat menandai semua piksel di Danger Islands. Ketika Lynch dan timnya meneliti gambar satelit lebih dekat, mereka melihat bahwa pulau tersebut dipenuhi oleh kotoran penguin.
Danger Islands bukanlah wilayah yang mudah dikunjungi. Mereka di sebut 'Kepulauan Berbahaya' karena kondisi di sana seperti itu. Permukaannya hampir selalu tertutup lapisan es yang tebal.
Meski begitu, karena tertarik dengan noda kotoran tersebut, Lynch bersama rekan-rekannya melakukan perjalanan ke Danger Islands untuk survei penuh. ia menginap di Stony Brook University dan menggunakan gambar satelit untuk membantu mereka menghindari es laut yang berbahaya.
"Area sekecil ini tidak akan muncul di peta Antartika. Itulah sebabnya penguin Adélie sulit dideteksi. Padahal, jumlahnya lebih banyak dibanding wilayah Antartika lainnya," ucap Lynch.
Meskipun 1,5 juta merupakan angka yang besar, tetapi itu tidak sebanyak dulu. Setelah analisis mereka terhadap citra satelit, peneliti memutuskan untuk melihat jumlah penguin Adelie di masa lalu, dimulai dari 1982.
Hasilnya menunjukkan bahwa populasi penguin tersebut mencapai puncaknya pada 1990-an. Sayangnya, sejak itu, terjadi penurunan jumlah sekitar 10-20%.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR