Musik gubahan komposer asal Austria Wolfgang Amadeus Mozart ternyata paling banyak dipilih menjadi nada tunggu di telepon, demikian ditemukan oleh Press Association.
Temuan ini datang dari informasi yang dihimpun oleh sebuah lembaga bernama Freedom Information of Act (FOI) yang meminta data dari sejumlah dewan. Dari data ini ditemukan bahwa Eine Kleine Nachtmusik dan Symphony No. 40 paling banyak dipakai untuk nada tunggu.
Selain itu, berbagai koleksi dari dari Debussy, Handel dan Strauss juga menjadi pilihan. Profesor Colin Lawson, Direktur Royal College of Music, mengatakan, "Saya pikir alasan sebenarnya adalah Mozart dapat disimak pada begitu banyak tingkatan yang berbeda. Dia secara teratur berada di puncak tangga lagu klasik."
"Fenomena Mozart adalah hal yang luar biasa. Anda dapat memiliki hal-hal dengan tema Mozart seperti cokelat, liburan ski. Ia tampaknya memiliki resonansi tertentu untuk Abad 21 yang bermasalah ini."
Hak cipta komposer asal Austria ini telah habis dan karena itu bebas untuk diputar. Tapi Profesor Lawson -yang juga ahli tentang Mozart- mengatakan, menurutnya Mozart dipilih karena alasan lain selain hanya hak cipta yang sudah habis.
"Orang-orang memiliki gairah tertentu terhadap Symphony No. 40," katanya. "Ada banyak hal untuk itu dan banyak kecemasan. Tapi kebanyakan orang tidak mengenali musik itu secara menyeluruh, atau bukan bagian itu yang biasanya orang tahu."
"Bagian musik yang diputar itu hanya pengantar. Bagian ini juga sangat populer sebagai nada dering - ini adalah cara lain agar orang-orang muda dapat menikmati musiknya."
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR