Pada akhir pekan ini, wahana antariksa Maven milik NASA akan segera mencapai orbit Planet Merah setelah menempuh perjalanan sejauh 442 juta mil (sekitar 711.330.048 km).
Maven (Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission) diluncurkan dari Cape Canaveral, 18 November 2013 yang lalu. Bila semuanya berjalan lancar, robot penjelajah itu akan masuk ke orbit Mars, pada Minggu (21/9) malam.
Jim Green dari NASA, pada Rabu (17/9) mengatakan, dia merasa sangat cemas dan "ini merupakan peristiwa yang penting".
Oleh sebab Maven sebeltulnya tidak dirancang untuk menjelajah daratan (permukaan) Mars, melainkan akan membantu meneliti atmosfer Mars bagian atas dari orbit.
Baca: Misteri Atmosfer Planet Merah Akan Dikuak Maven
Para ilmuwan ingin tahu bagaimana Mars beralih —dari buana yang hangat, lembap (mengandung air) hingga memungkinkan adanya kehidupan dalam beberapa miliar tahun awal hidupnya— hingga menjadi planet yang tandus sekarang ini.
Mengapa bisa terjadi perubahan atmosfer yang mengarah ke perubahan iklim radikal?
Maven akan mengemban misi menjelaskan hal tersebut melalui \'kunjungannya\' ke Mars.
Maven akan berupaya menemukan kembali jejak-jejak yang membuktikan bahwa di permukaan Mars dulu ada danau-danau, sungai, dan lautan.
Atmosfer Mars yang sangat tipis, kurang dari 1 persen ketebalan Bumi pada tingkat permukaan laut, dimonopoli oleh gas karbon dioksida (95%).
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR