Penulis: Marianne J. Cronjé dan Reinout Meijboom/The Conversation
Pengembangan obat kemoterapi untuk mengobati berbagai kanker dipenuhi oleh berbagai tantangan. Salah satu dari dari yang paling sulit adalah toksisitas akut dan jangka panjang dari obat dan efek samping yang parah di hampir semua organ di dalam tubuh.
Dengan tiadanya pengobatan yang ditargetkan untuk masing-masing pasien kanker, ongkologis telah menerima efek samping itu sebagai harga yang harus dibayar untuk mencoba dan mengendalikan satu penyakit yang fatal.
Baca juga: Benarkah Perilaku Hewan Bisa Menjadi Tanda Akan Terjadi Gempa Bumi?
Ini berarti, bersama dengan satu fakta bahwa sel kanker menjadi resistan terhadap obat, membuat pengembangan obat dengan target tertentu sangat diinginkan.
Baru-baru ini, kebanyakan obat kemoterapi telah menargetkan DNA, secara langsung maupun tidak langsung, entah dengan merusak DNA atau mengganggu dengan enzim yang memperbaiki atau membungkus DNA.
Tapi setelah melewati 10 tahun, upaya untuk menemukan alternatif-alternatif telah membuka tempat baru dari riset, dengan satu dari mereka memfokuskan pada penemuan senyawa yang mengaktifkan proses “bunuh diri sel” untuk membunuh kanker sel.
Hal ini telah menjadi area riset kami dalam beberapa tahun. Riset paling baru kami melibatkan pengujian apakah sekelompok senyawa berbasis perak bisa membunuh sel-sel kanker dengan cara ini. Apa yang membuat temuan kami menarik adalah bahwa senyawa itu tampaknya mampu mengatasi pusat energi tersebut (mitokondria) dari sel-sel kanker, mencegahnya tumbuh dan menyebar.
Dan data sementara kami, berbasis pada riset kultur sel manusia dan tikus, menunjukkan bahwa senyawa itu memiliki tingkat toksisitas lebih rendah dibanding setidaknya satu obat kanker kemoterapi di pasar.
Senyawa kami masih membutuhkan uji klinik ekstensif sebelum dapat menjadi tersedia sebagai agen kemoterapi. Tapi temuan kami membuka jalan untuk obat kemoterapi baru yang dapat lebih efektif tapi lebih sedikit toksit, dengan lebih sedikit efek samping.
Ini pertama kalinya bahwa senyawa kami diusulkan sebagai obat kemoterapi - tapi ini bukan satu-satunya yang dapat membunuh sel-sel kanker.
Penemuan kami juga merupakan terobosan karena temuan ini menawarkan suatu janji yang lebih murah bagi pengobatan kanker. Beberapa obat kemoterapi standar industri itu diturunkan dari senyawa berbasis platinum, sehingga membuatnya sangat mahal. Tapi senyawa kami berbasis perak sehingga membuatnya lebih ekonomis.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | Lutfi Fauziah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR