Nationalgeographic.co.id – Baru-baru ini BMKG memberikan peringatan mengenai siklon tropis Mangkhut yang akan terjadi di wilayah timur Indonesia. Dalam peringatan tersebut, BMKG menghimbau masyarakat — terutama nelayan — di Papua barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.
Lebih lanjut BMKG mengatakan bahwa sikon tropis Mangkhut ini berdampak padaa meningkatnya gelombang laut hingga lebih dari 3 meter.
Perairan di Indonesia Timur, khususnya perairan yang mengarah ke Filipina menjadi sorotan. Bukan tanpa alasan, pergerakan badai ini memang mengarah menuju Filipina setelah terdeteksi di lautan timur Filipina.
Hal ini diperkirakan akan memberikan dampak terhadap cuaca yang terjadi di Indonesia dan akan ada fenomena serupa yang dapat berdampak pada tingginya gelombang laut Indonesia.
Baca Juga : Banyak Orang Lebih Stres dan Sedih Sepanjang 2017, Tahun Terburuk?
Wilayah, dampak, dan ketinggian gelombang yang akan terdampak di Indonesia tidak bisa diprediksi dari jauh-jauh hari. Hal ini dijelaskan oleh Hary Djatmiko, Kabag Jumas BMKG. “Cikal bakalnya badai itu di perairan sekitar wilayah Indonesia, tumbuh dan berkembangnya menjauhi wilayah Indonesia. Sejauh ini, sampai hari ini, belum ada indikasi bibit badai yang ada di belakangnya Mangkhut, baik dari utara atau selatan Indonesia,” ucap Hary, seperti dilansir dari Kompas.com pada Jumat (14/9/2018) siang.
Lebih lanjut, Hary mengatakan bahwa perihal terjadinya siklon tropis ini baru dapat diketahui tiga hari sebelumnya.
Baca Juga : Gunung Everest Dipenuhi Sampah, Seberapa Parahkah Kondisinya?
Menurut perkiraan, Sikon tropis Mangkhut ini akan berlangsung hingga 14 September 2018. Beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami peningkatan gelombang laut setinggi 2,5 meter.
Namun dari pengamatan BMKG, untuk saat ini masih belum ada tanda-tanda akan adanya badai susulan yang bepengaruh pada ketinggian gelombang laut di Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR