Nationalgeographic.co.id - Rabu (3/10/2018) siang, Polda Metro Jaya melakukan keterangan pers mengenai dugaan penganiayaan terhadap seorang figur publik. Dalam keterangan, pihak kepolisian mengatakan bahwa figur publik tersebut tidak mengalami kekerasan seperti informasi yang beredar selama ini, melainkan terkait tindakan operasi plastik.
Keterangan kepolisian lantas membuat operasi plastik seakan mencuat ke permukaan. Banyak orang membicarakan tindakan terkait estetika ini. Walaupun terkenal di kalangan orang awam dengan istilah operasi plastik, namun prosedur kedokteran ini sama sekali tidak melibatkan unsur plastik.
Kata "plastik" dalam operasi plastik berasal dari bahasa Yunani "plastikos" yang berarti membentuk. Jadi, plastik di sini tidak berarti bahwa operasi plastik menggunakan bahan dasar plastik, melainkan sebuah tindakan pembentukan.
Baca Juga : Kecantikan Dianggap Sebagai Hak Asasi, Brasil Subsidi Operasi Plastik
Operasi plastik seakan sudah menjadi tren. Korea Selatan dikenal sebagai negara yang warganya banyak melakukan operasi plastik. Namun banyak orang tidak menyadari kalau operasi ini sebenarnya sudah berkembang sejak berabad-abad lalu.
Pada abad ke-19 dan 20, bedah plastik sudah menjadi praktik umum. Dimulai oleh seorang dokter bedah plastik pertama di Amerika, yaitu dr. John Peter Mettauer dengan pembedahan langit-langit mulut sumbing.
Apa yang dilakukan oleh dr. John memang membawa kontribusi besar bagi dunia kesehatan, namun predikat "bapak operasi plastik modern" didapat oleh Sir Harold Gilies. Sir Harold mengembangkan berbagai teknik dalam operasi terkait.
Tindakan bedah plastik secara umum terbagi menjadi dua jenis—berdasarkan tujuan pembedahan—yakni pembedahan rekonstruksi dan pembedahan estetik.
Berbeda dengan bedah rekonstruksi yang ditujukan bagi pasien dengan kerusakan tubuh—akibat kecelakaan maupun bawaan sejak lahir—bedah estetik ditujukan bagi pasien normal dan sehat yang merasa bentuk tubuhnya kurang. Misalnya ingin membuat hidung menjadi mancung, ingin melebarkan kelopak mata, memperbesar atau memperkecil payudara, dan sebagainya.
Pasien operasi plastik estetik berharap dengan adanya bedah plastik ini mereka bisa mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, sesuai dengan yang mereka inginkan. Lantas apa alasan dibalik keinginan seseorang untuk melakukan operasi plastik estetik? Berikut ini adalah lima alasan yang dilansir dari Hello Sehat.
Baca Juga : Wabah Menari Massal, Menari Tanpa Henti Ini Membunuh Banyak Orang
1. Memperbaiki penampilan
Source | : | Hello Sehat,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR