Roti Tepung Kecoak dan Kekayaan Protein yang Terkandung di Dalamnya

By Nesa Alicia, Rabu, 21 November 2018 | 15:08 WIB
Nauphoeta cinerea (Wikimedia Commons)

Baca Juga : Mencegah Begpackers, Ini yang Dilakukan Thailand dan Hong Kong

Sebagai perbandingan, 100 gram irisan roti buatan sendiri memiliki 9,7 gram protein. Sedangkan roti kecoak mengandung 22,6 gram. Dua kali lebih banyak dari roti yang biasa kita konsumsi.

Menurut Jantzen, produk ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan produk yang 100 persen terbuat dari gandum.

Mereka juga telah melakukan analisis dari roti tersebut, mulai dari bau, warna, dan rasanya. Namun, mereka tidak menemukan adanya perbedaan dengan roti biasa.

"Mungkin sejumlah orang akan merasakan sedikit rasa kacang," ujarnya. 

Profesor gizi dan ahli kajian konsumsi serangga, Enio Viera mengatakan bahwa terdapat banyak serangga lain yang dapat dikonsumsi seperti jangkrik, tawon, semut, kupu-kupu, ulat sutra, dan bahkan kalajengking.

Menurutnya, masalah yang dihadapi hanyalah budaya yang belum dapat diterima oleh manusia, yakni serangga sebagai makanan.

Menurut asosiasi peternak serangga, negara Brasil memiliki 95 jenis serangga yang dapat dimakan karena iklim tropisnya. 

Meski jarang ditemui, kebiasaan memakan serangga sudah umum dilakukan di dunia. PBB menyatakan bahwa serangga merupakan bagian dari susunan makanan bagi lebih dari dua miliar orang. 

Kebiasaan memakan serangga sudah umum di dunia, PBB menyatakan binatang ini adalah bagian dari susunan makanan lebih dari dua miliar orang.