NASA Berhasil Sampai di Asteroid Bennu, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 4 Desember 2018 | 16:52 WIB
Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx mendekasi asteroid Bennu. (NASA)

"Perlu waktu lama untuk bisa sampai ke Bennu, dan kami sangat menantikan bab berikutnya dari misi ini," kata Heather Enos, wakil peneliti utama OSIRIS-REx dari University of Arizona.

Kini, karena OSIRIS-REx sudah mencapai Bennu, langkah selanjutnya adalah bagaimana ia berusaha masuk ke dalam asteroid orbit--dijadwalkan terjadi pada 31 Desember. Jika berhasil, maka tim OSIRIS-REx akan mencetak sejarah baru karena Bennu menjadi objek Tata Surya terkecil yang pernah diorbit oleh pesawat luar angkasa.

Baca Juga : Ilmuwan: Alien Dapat Ditemukan 10 Atau 20 Tahun Lagi, Mungkinkah Berhasil?

Ketinggian asteroid Bennu kurang dari 1.700 kaki--lebih panjang sedikit dari Empire State Building. Ukurannya yang mungil inilah yang membuat Bennu sulit diorbit. Objek ini juga tidak memiliki banyak gravitasi untuk menarik pesawat ruang angkasa lebih dekat ke permukaannya. Secara teratur, OSIRIS-REx akan melakukan manuver agar tetap berada di formasi sekitar asteroid Bennu.

Dibutuhkan waktu setahun penuh untuk mempelajari Bennu dan mencari lokasi yang pas untuk mengambil sampel. Dengan menggunakan instrumennya, OSIRIS-REx akan memetakan keseluruhan permukaan asteroid, dan para peneliti akan menggunakan peta tersebut untuk menghasilkan kandidat situs terbaik. Setelah lokasi terbaik dipilih, OSIRIS-REx perlahan-lahan akan bermanuver, dan dengan cepat “menekan” asteroid agar dapat mengambil sampel--diperkirakan mampu mengumpulkan 4,4 pon (2 kilogram) material. Begitu batu-batu berharga itu disimpan dengan aman, pesawat ruang angkasa akan mulai kembali ke Bumi pada 2021. Akhirnya, misi itu akan ditutup dengan sampel asteroid Bennu yang mendarat di gurun Utah pada bulan September 2023.