Makan Plasenta Bisa Meningkatkan Kadar Zat Besi? Berikut Penjelasannya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Kamis, 17 Januari 2019 | 09:00 WIB
Janin dan plasenta (Mohammed Haneefa Nizamudeen/Getty Images/iStockphoto)

Selain belum adanya teori yang mendukung hal ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi plasenta dapat berakibat bahaya bagi ibu dan bayi.

Laporan CDC mengungkap bahwa ibu yang mengonsumsi pil plasenta dapat mengembangkan bakteri kelompok B Streptococcus (GBS) dalam usus. Terlebih lagi, bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh sang anak.

Baca Juga : Bibit Tanaman yang Dibawa Rover Tiongkok Berhasil Tumbuh di Bulan

Tidak hanya pil plasenta, mengonsumsi plasenta "mentah" pun juga mengandung risiko bagi kesehatan. Anda bisa saja terkena infeksi, karena plasenta mentah sama seperti daging mentah yang mengandung banyak bakteri. Penyimpanan yang tidak tepat juga dapat membuat plasenta menjadi busuk.

Sedangkan mengonsumsi plasenta "matang" juga tidak disarankan. Pasalnya, berbagai virus dan bakteri harus dilawan dengan panas tertentu dan dalam durasi tertentu. Bahkan, CDC mengungkapkan bila plasenta dimasak dalam waktu lama, logam berat dan hormon dapat berkumpul di plasenta.

Meski begitu, bila Anda tertarik untuk mengonsumsi plasenta setelah proses persalinan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.