Tokoh Nyata yang Menginspirasi Karakter-karakter di Film Titanic

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 17 Januari 2019 | 09:42 WIB
Salah satu adegan di film Titanic. (Twentieth Century Fox Pictures via History.com)

Nationalgeographic.co.id - Anda mungkin sudah tahu bahwa Jack dan Rose, tokoh utama di film Titanic, tidaklah nyata. Sama seperti film “berdasarkan kisah nyata” lainnya, pembuat cerita menambahkan elemen fiksinya sendiri.

Meskipun begitu, dalam Titanic, Jack dan Rose bertemu dengan beberapa karakter yang terinspirasi dari tokoh nyata. Beberapa dari mereka bahkan memiliki kisah yang lebih menarik dari apa yang ditampilkan di film.

Baca Juga : Siapakah Pilot Kamikaze Pertama Jepang dan Bagaimana Sejarah Kamikaze?

James Cameron, penulis naskah dan sutradara Titanic, ingin mengelilingi peran utama (yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet) dengan penumpang sungguhan, terutama mereka yang berada di kelas satu.

Margaret Brown

Salah satu karakter yang terinspirasi dari tokoh nyata adalah Margaret Brown yang diperankan oleh Kathy Bates di film. Brown dikenal dengan julukan “Molly Brown yang Tak Bisa Tenggelam” atas aksinya di sebelum dan sesudah bencana Titanic, April 1912.

Saat Carphatia berusaha menyelamatkan penumpang Titanic yang berhasil kabur dengan sekoci, Brown berkoordinasi dengan penumpang kelas satu lainnya untuk menyelamatkan penyintas dari kelas bawah.

Margaret Brown. (DeAgostini/Getty Images via History.com)

Dalam salah satu adegan yang paling berkesan di film, Brown berusaha membujuk penumpang sekoci yang sudah terisi penuh untuk kembali dan menyelamatkan lebih banyak orang.

“Meskipun perannya besar, Brown di film tetap tidak sedinamis aslinya,” kata Don Lynch, sejarawan Titanic Historical Society.

Setelah kapal karam, diketahui bahwa Brown mendirikan dan memimpin komite korban yang berhasil selamat. Ia membantu penguburan jenazah yang berhasil dikumpulkan. Brown juga memberikan penghargaan kepada kapten kapal Carpathia karena telah menyelamatkan mereka.

Wallace Hartley

Tokoh nyata lainnya adalah Wallace Hartley, pemain biola yang diperankan oleh aktor Jonathan Evans-Jones.

Hartley termasuk ‘tokoh pahlawan’ di Titanic, ia tetap memainkan biola dengan band-nya ketika kapal tersebut perlahan tenggelam. Hartley melakukan itu agar penumpang tetap tenang.

“Tidak ada upaya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Para anggota band sadar kapal akan tenggelam, tapi mereka tetap memainkan musik agar para penumpang tidak panik,” papar Lynch.

Ia menambahkan, di malam bencana itu, Hartley dan anggota band lainnya tidak ada yang selamat.

Edward John Smith

Kapten Edward John Smith juga tenggelam bersama dengan kapalnya – baik di film maupun kehidupan nyata.

Meskipun begitu, Tim Maltin, sejarawan yang menulis buku tentang Titanix, mengatakan, cara Smith meninggal tidak seperti yang diperlihatkan di film.

“Smith sebenarnya ikut menyelam ke laut dan membantu orang-orang menuju sekoci. Ia ditawarkan untuk naik ke sekoci, tapi menolaknya karena ingin menolong penumpang lain. Smith sangat heroik,” papar Maltin.

Purser Hugh Walter McElroy dan Captain Edward J. Smith di atas Titanic. (Ralph White/Corbis/Getty Images via History.com)

Keputusan cepat sang kapten untuk menutup pintu kedap air yang ditampilkan di film juga terjadi di dunia nyata. Menurut Paul Burns, wakil presiden dan kurator Titanic Museum Attractions, aksinya itu berhasil menyelamatkan banyak orang.

“Kecepatan berpikir Smith mencegah kapal tenggelam dari yang seharusnya. Jika ia tidak mengunci pintu, Titanic akan tenggelam ke arah yang menabrak gunung es dan kemudian terguling. Mungkin kapal itu akan tenggelam lebih cepat,” kata Paul.

Charles Joughin

Selain memasukkan Brown, Hartley, dan Kapten Smith ke dalam film, James Cameron juga menampilkan tokoh bersejarah yang meskipun hanya muncul dalam waktu singkat, tapi berkesan.

Ingatkah Anda adegan di mana Jack dan Rose memanjat buritan sebelum kapal tenggelam? Pasangan tersebut berpegangan erat ke pagar, sementara penumpang lainnya jatuh ke laut. Pada momen itu, pria di atas mereka meneguk alkohol dari botolnya dengan gugup.

Ia adalah Charles Joughin. Pada kenyataannya, Joughin merupakan tukang roti di kapal Titanic. Ia masuk ke air sambil memegang pagar kapal seperti yang dilakukan Jack dan Rose.

Namun, tidak seperti Jack, Joughin berhasil selamat. Ia merupakan salah satu orang beruntung yang bisa keluar dari laut dan naik ke sekoci B.

Benjamin Guggenheim

Benjamin Guggenheim. (Bettmann Archive/Getty Images via History.com)

Terakhir, ada Benjamin Guggenheim, pengusaha Amerika yang memberikan kalimat berkesan dalam film ini.  

Ketika ditawarkan pelampung, Guggenheim menolaknya dengan mengatakan bahwa ia sudah memakai setelan terbaiknya dan siap tenggelam bersama Titanic seperti seorang pria sejati.

Baca Juga : Begini Upaya Nazi Tutupi Kejahatan Mereka di Kamp Kematian Auschwitz

Yang mengherankan, menurut Lynch, hal itu benar-benar terjadi di dunia nyata.

Pelayan Guggenheim mengatakan, ia membantunya menyiapkan pakaian hangat. Kemudian, Guggenheim dan pelayannya naik ke dek kapal, mengenakan tuksedo, sambil mengatakan: “Kami sudah mengenakan pakaian terbaik dan siap turun seperti tuan-tuan”.