Sejenak Cecapi Sajian Kuliner di Kedai Prata Tertua Tanjungpinang

By Agni Malagina, Selasa, 29 Januari 2019 | 09:00 WIB
Kedai kopi Pagi Sore tarletak di area pusat kota Kota Lama Tanjungpinang. (Feri Latief)

Yasin pernah bercita-cita menjadi pegawai negeri di Tanjungpinang, tetapi jelang pendaftaran, ia lebih memilih menemani ayahandanya yang sakit dan meneruskan usaha kedai roti prata sang ayah.

“Banyak kawan yang menyarankan saya buka cabang, tapi Ayah saya berpesan, seperti ini saja, tak lebih tak kurang,” ucap Yasin ketika saya bertanya apakah ia berminat membuka cabang.

Suasana ramai di Kedai Kopi Pagi Sore yang menyajikan menu khas Roti Prata khas Tanjungpinang. (Feri Latief)

Berkembangnya tren selera konsumen menyebabkan ia banyak bereksperimen. Sampai pada akhirnya ia menemukan formula yang disuka warga Tanjungpinang. Saat ini kedainya menyajikan roti prata kuah kari dan rendang sebagai komoditas utama, martabak telur, roti telur, dan asma rujak (rujak India).

Menu favorit warga Tanjungpinang dan tamu-tamunya antara lain roti Prata dan kuah ayam seharga Rp30.000, kuah daging seharga Rp31.000, prata kuah udang seharga Rp32.000, dan martabak seharga Rp26.000 per porsi.

Sementara untuk minuman, yang menjual adalah seorang Tionghoa bernama Aju, dengan menu berupa kopi, teh, dan lain-lain.

Proses produksi prata dimulai dengan membuat adonan setiap harinya pukul 05.00 pagi. Pembuatan adonan dilakukan di sebuah rumah produksi di Jalan Pasar Ikan No.49 (rumah milik ayah Yasin), kemudian dibawa ke kedai untuk dipanggang. Untuk memanggangnya, Yasin masih menggunakan arang sebagai bahan bakar. “Dari dulu seperti ini,” ujar Yasin memamerkan keahliannya mengolah adonan martabak di area kerjanya.

Baca Juga : Meski Masih Dalam Telur, Bayi Sotong Mampu Lindungi Dirinya dari Musuh

Saat ini, Kedai Kopi Pagi Sore mempunyai enam orang pegawai untuk bagian dapur dan pelayan. Kedai ini buka setiap hari, pukul 07.00 hingga 16.00 (Senin-Sabtu) dan pukul 07.00 hingga 13.00 (Minggu).

Sejatinya, roti prata di Tanjungpinang telah menjadi identitas kuliner Tanjungpinang. Kedai-kedai yang menyuguhkan roti prata tak terhitung jumlahnya dan tak hanya terletak di kawasan kota lama Tanjungpinang. Aneka nama toko atau kedai penyaji roti prata pun tersebar seantero Tanjungpinang. Jangan khawatir, hampir 24 jam kita dapat menikmati sajian Prata di Tanjungpinang!

Penulis: Agni Malagina/Suwanti