Tidak hanya itu saja, jadwal makan yang tidak teratur dapat mengacaukan jam internal tubuh yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pencernaan makanan. Akhirnya malah dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, penyakit jantung, dan resistensi insulin.
Jadwal makan teratur sangat baik untuk pankreas karena dia dapat bekerja maksimal memproduksi insulin saat perut kosong. Orang yang makan teratur juga akan lebih jarang merasa lapar.
4. Kurang tidur
Ketika waktu istirahat tidak cukup, metabolisme tubuh kita akan melambat untuk menghemat energi. Melambatnya metabolisme ini kemudian memicu hormon kortisol yang bisa meningkatkan nafsu makan.
Selain kortisol, kurang tidur dapat meningkatkan Ghrelin (hormon pemberi sinyal rasa lapar) serta mengurangi Leptin (hormon pemberi sinyal rasa kenyang). Jika hormon ini tidak teratur, maka kita akan ingin makan lebih banyak tanpa tahu saat yang pasti untuk berhenti mengunyah.
5. Kurang minum
Mungkin ini yang terdengar paling sepele dibandingkan yang lain, tapi orang yang kurang minum berisiko gangguan kesehatan salah satunya adalah naik berat badan.
Baca Juga : Anjing Juga Bisa Memiliki Uban, Apa yang Menjadi Faktor Pemicunya?
Hal ini karena rasa haus sering disalah artikan sebagai rasa lapar oleh tubuh. Sebuah penelitian membuktikan, orang yang minum dua gelas air sebelum sarapan mengonsumsi 22 persen kalori yang lebih rendah pada makanan.
Perlu diingat bahwa kurang minum bukan berarti kita dapat minum bebas minuman. Dalam sebuah penelitian, orang yang sering minum soda memiliki ukuran pinggang enam kali lebih besar daripada yang tidak minum.
Oleh karena itu usahakan untuk mengurangi minuman kemasan atau minuman yang tinggi kandungan gula, serta biasakan mengonsumsi air putih. Selain tidak memiliki kalori sama sekali, air putih juga menyehatkan kulit, mengeluarkan racun dalam tubuh, dan melancarkan sistem pencernaan.