Foto-foto Ini Ungkap Jejak Sungai yang Pernah Mengalir di Mars

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 26 Februari 2019 | 13:46 WIB
Jejak sungai 'dendritik' di Mars. (NASA via Science Alert)

Nationalgeographic.co.id – Miliaran tahun lalu, Mars lebih hangat dan basah dibanding planet dingin dan tandus yang kita ketahui sekarang.

Bukti baru menunjukkan bahwa Mars dulu memiliki kondisi yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan, yaitu adanya bekas sistem aliran sungai.

Dalam serangkaian gambar dari kamera beresolusi tinggi Mars Express Orbiter, ada tanda-tanda yang jelas tentang sistem lembah sungai. Itu terletak di dataran tinggi Mars bagian selatan dan di sebelah timur kawah Huygens, yang berada di utara Hellas. Hellas sendiri merupakan cekungan terbesar di Mars.

Tempat ditemukannya jejak aliran sungai diketahui sebagai salah satu permukaan tertua di Planet Merah. Berusia 3,5-4 miliar tahun, area tersebut memang dipenuhi kawah.

Baca Juga : Suar Nano, Ledakan Kecil Matahari yang Setara dengan 10.000 Bom Atom

Morfologi lembah sungai disebut ‘dendritik’ karena bercabang seperti ranting pohon.

Dari topografi gambar, sepertinya air mengalir dari elevasi yang lebih tinggi ke yang rendah. Sungai-sungai ini kemungkinan memang pernah ada miliaran tahun lalu, dan apa yang kita lihat sekarang adalah sisa-sisa yang sudah terkikis.

Tepi lembah yang halus dan terfragmentasi–terutama yang membentang dari timur ke barat–adalah bukti erosi tersebut.

(ASA MGS MOLA Science Team; Map compilation: Freie Universitat Berlin)

Sistem lembah sungai Mars ini, memiliki kesamaan yang mencolok dengan jaringan sungai di Bumi. Salah satunya di wilayah sungai Yarlung Tsangpo di Tibet yang juga dendritik.

Dalam sebuah keterangan, European Space Agency (ESA) mengatakan bahwa jejak yang ditemukan di Planet Merah mungkin disebabkan oleh air dari aliran sungai yang kuat.

Aliran tersebut kemudian “memotong medan yang ada di Mars, membuat jalur dan lanskap baru”.

(ESA/DLR/FU Berlin)

(ESA/DLR/FU Berlin)

Baca Juga : Cakram Bengkok dan Spiral dengan Bintang Raksasa di Ujung Bima Sakti

Terlepas bagaimana air bisa ada di sana masih belum jelas. Sejumlah misi yang ada saat ini maupun yang dipersiapkan di masa mendatang sedang berusaha mempelajari air di Mars.

Tahun depan, misi ExoMars dari ESA dan Rusia akan menempatkan rover di permukaan Mars, kemudian menggali dan mencari kehidupan di sana. Cara ini merupakan yang pertama kalinya dalam eksplorasi Mars.

Selain itu, Trace Gas Orbiter akan memberikan peneliti analisis terperinci tentang atmosfer Mars. Membantu mereka menemukan potongan teka-teki dalam sejarah Mars yang berair.