Hewan Juga Punya 'Perasaan', Ini Lima Kesamaannya dengan Manusia

By National Geographic Indonesia, Minggu, 17 Maret 2019 | 08:00 WIB
Orangutan (Lutfi Fauziah)

Pablo Herreros juga menulis tentang seekor induk gajah dan bayinya yang terpisah setelah sang bayi dicuri dari kawanan, untuk dilatih dan dijadikan penghibur para turis di Thailand. Tiga tahun kemudian, setelah upaya yang dilakukan sebuah kelompok konservasi untuk melacak keberadaan sang bayi, keduanya dipertemukan kembali di sebuah suaka bagi gajah. Keduanya berdiri tanpa bergerak selama sekitar satu jam. Lalu mereka mulai menggesekkan gading mereka dan membelai satu sama lain.

4. Patah hati

Putus cinta dan kehilangan pasangan dapat membuat seseorang menderita. Burung makaw, yang sangat setia terhadap pasangan mereka seumur hidup, juga merasakan hal itu.

Jika pasangan mereka mati secara tiba-tiba, mereka tak bisa menahan rasa sedih yang dirasakan: mereka seringkali tak mau makan dan melemah. Beberapa burung menjadi amat lemah dan tak mampu bertengger di tepian tebing di mana mereka bersarang, lalu jatuh ke bebatuan. Apakah ini bentuk bunuh diri hewan karena cinta?

5. Empati dan pelipur laraManusia bisa menghibur manusia lainnya dan merasa berempati dan iba terhadap mereka. Penelitian di tahun 2016 yang dipublikasikan dalam jurnal Science menemukan bahwa tikus padang rumput akan menghibur tikus lain yang tengah merasa tertekan–sesuatu yang disebut para peneliti sebagai bukti rasa empati.

Baca Juga : BKSDA Aceh Pasang Kerah Pelacak Pada Gajah Liar Untuk Cegah Konflik

Dalam eksperimen tersebut, beberapa pasang tikus padang rumput diasingkan dari satu sama lain. Seekor tikus dari tiap pasang tadi diberikan pancingan agar merasa sedikit terkejut. Ketika mereka dipertemukan kembali, tikus yang tidak dikejutkan akan mencoba untuk menghapus rasa tidak nyaman tikus yang terkejut dengan cara menjilati mereka lebih lama dibandingkan pasangan tikus lain yang tidak diberi pancingan rasa terkejut.

Menurut para peneliti, perilaku penuh kasih sayang tersebut memicu pelepasan oxytocin–biasa disebut "hormon cinta"–dari otak tikus yang terkejut yang kemudian meningkatkan rasa baik-baik saja dalam dirinya. Penelitian lain menemukan bahwa simpanse menghibur simpanse lain yang menjadi korban penyerangan, di mana lumba-lumba, gajah dan anjing juga melakukan hal serupa. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Ekspresi "Manusiawi" yang Juga Dimiliki Hewan"