Nationalgeographic.co.id – Manusia telah bertahan hidup ratusan ribu tahun berkat kecerdasan dan kemampuannya bertahan hidup.
Namun, menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Global Ecology and Biogeography, kita memberikan ‘dampak yang sangat besar’ pada populasi hewan.
Baca Juga : Spesies Tarantula Unik Ditemukan dengan Tanduk di Atas Kepalanya
Para ilmuwan dari SUNY College of Enviromental Science and Forestry (ESF) dan Departemen Pertanian AS, melaporkan bahwa lebih dari seperempat dari semua kematian di antara spesies vertebrata darat di Bumi, disebabkan oleh aktivitas manusia.
Peneliti menganalisis 42.755 kematian dari berbagai mamalia, burung, reptil, dan amfibi di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia, Afrika, serta Oseania, yang terjadi antara 1970 hingga 2018. Hasilnya menunjukkan bahwa 28% kematian adalah karena manusia.
“Kita semua tahu bahwa manusia memiliki efek besar pada kehidupan alam liar. Bahwa kita bertanggung jawab atas seperempat kematian hewan,” ungkap Profesor Jerrold L. Belant, peneliti dari SUNY College ESF.
Menurut Belant, spesies hewan yang lebih besar dan dewasa, cenderung mati dibunuh langsung oleh tangan manusia.
Baca Juga : Habitatnya Terganggu, Kawanan Gajah Liar Serang Permukiman Warga
Belant menegaskan bahwa studinya hanya mencakup ‘penyebab langsung’ kematian hewan akibat ulah manusia dan tidak memperhitungkan faktor lain seperti pertumbuhan kota dan alih fungsi yang mengganggu habitat satwa liar. Jika dihitung dengan itu, angka kematian hewan mungkin lebih tinggi lagi.
“Pertimbangkan laju deforestasi dan pemutihan terumbu karang dari kenaikan suhu laut. Itu merupakan bukti lain untuk ditambahkan ke dalam daftar, satu lagi contoh dampak aktivitas manusia pada punahnya hewan yang ada di planet ini,” pungkasnya.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR