Di Vietnam, Daging Tikus Menjadi Makanan Populer yang Digilai

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 22 Maret 2019 | 08:00 WIB
Tikus yang sudah dibersihkan kulitnya, dijemur di atas jerami sebelum dijual di pasar. (Ian Teh/National Geographic)

Nationalgeographic.co.id – Banyak orang di beberapa negara tropis Asia, menggilai daging tikus. Terutama bagi masyarakat pertanian di utara dan selatan Vietnam yang kerap mengonsumsinya.

Menurut mereka, tikus merupakan sumber protein yang sangat baik. Makanan dari hewan pengerat ini pun dapat Anda temukan pada menu yang disajikan di wilayah perkotaan Vietnam, termasuk Hoi Chi Minh City.

Bahkan, di delta Mekong, harga daging tikus jauh lebih mahal dari ayam. Grant Singleton, ilmuwan yang mempelajari ekologi hewan pengerat dari International Rice Research Institute, mengatakan, delta Mekong sendiri memproduksi hingga 3.600 ton tikus setiap tahunnya, dengan keuntungan mencapai 2 juta dollar AS.

Baca Juga : Empat Makanan Tradisional Dunia yang Mungkin Bisa Ciutkan Nyali Anda

Tikus-tikus yang ditangkap di sawah. (Ian Teh/National Geographic)

Diketahui bahwa ada lusinan spesies tikus di dunia. Namun, warga Vietnam hanya mengonsumsi dua di antaranya: yakni tikus sawah yang memiliki berat setengah pound, dan bandicoot yang bisa berkembang hingga dua pound.

Menurut Robert Corrigan, ahli binatang pengerat di perkotaan dari RMC Pest Management Consulting mengatakan, bukan hal aneh jika kita makan tikus.

Warga Vietnam kerap mengonsumsi daging tikus yang diolah dengan berbagai cara. (Ian Teh/National Geographic)

Setidaknya ada 89 spesies hewan pengerat yang dikonsumsi penduduk dunia, mulai dari Asia, Afrika, hingga Amerika. Tupai sendiri sudah menjadi makanan utama di beberapa wilayah.

“Hampir semua jaringan otot mamalia pada dasarnya mengandung protein yang sama, baik dari daging sapi atau bahkan kaki tikus,” kata Corrigan.

Mirip rasa daging kelinci?

Ian Teh, fotografer National Geographic, mencoba mengikuti kegiatan penangkap tikus yang ia sebut sebagai “Mr. Thy”. Terutama ketika Thy memburu hewan pengerat itu di area pertanian di Quang Ninh, sebuah provinsi di timur laut Vietnam.