Tujuh Kebiasaan Diet yang Salah Tapi Sering Dilakukan, Apa Saja?

By National Geographic Indonesia, Jumat, 22 Maret 2019 | 10:10 WIB
Ketidaktahuan dalam diet justru menghambat usaha. (Tero Vesalainen/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Banyak orang melakukan diet dengan harapan bisa mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal. Sayangnya, kurangnya pengetahuan tentang cara diet yang benar dan sesuai anjuran membuat banyak orang melakukan diet yang salah.

Diet yang salah justru tidak akan membawa hasil dan manfaat. Malah sebaliknya, Anda bisa terkena bahaya yang mungkin tidak disangka-sangka.

Berbagai kebiasaan diet yang salah

Berikut ini ada berbagai kebiasaan diet yang salah yang sering terjadi dan sebaiknya Anda hindari.

1. Tidak sarapan pagi

Melewatkan waktu sarapan bukanlah cara diet yang dianjurkan. Pasalnya, hal ini membuat Anda justru bisa makan lebih banyak dengan porsi yang besar di siang harinya. Selain itu, melewatkan sarapan juga dapat menurunkan mood dan meningkatkan risiko obesitas. Keseimbangan gula dan insulin dalam tubuh juga akan terganggu sehingga tubuh selalu merasa lapar.

Baca Juga : Peneliti: Tidur Siang Efektif untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

2. Tidak menghiraukan kalori dari minuman

Tahukah Anda bahwa minuman cepat saji mengandung kalori yang cukup tinggi. Bahkan, minuman yang berlabel “jus buah” pun bisa mengandung kalori dan gula yang sangat tinggi sehingga dapat menambah asupan kalori harian. Padahal. saat melakukan diet, membatasi asupan kalori menjadi hal wajib yang perlu Anda lakukan.

3. Makan terlalu banyak protein dan lemak

Membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan protein serta lemak secara berlebih dapat membahayakan tubuh. Kondisi ini dapat merusak ginjal dan meningkatkan kadar kolesterol yang berakibat pada penyakit jantung serta stroke.

4. Makan tanpa garam

Diet tanpa garam menjadi diet yang sedang populer. Namun, makan tanpa menambahkan garam sedikit pun justru dapat membahayakan tubuh.

Pasalnya, tubuh tetap membutuhkan asupan garam terutama untuk produksi hormon tiroid, memelihara keseimbangan cairan tubuh, menjaga aktivitas sel saraf, kontraksi serta relaksasi otot, dan meningkatkan fungsi otak. Namun, asupan garam harian tidak boleh sampai berlebihan. Kelebihan garam juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, stroke, jantung, dan juga masalah ginjal.

5. Kekurangan serat

Diet dengan membatasi asupan kalori harian tanpa sadar juga menurunkan asupan serat harian. Padahal, serat sangat dibutuhkan untuk membantu menurunkan berat badan dengan cara menahan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, serat juga berfungsi membantu melancarkan pencernaan Anda.

6. Memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan

Kebiasaan memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan secara paksa merupakan gangguan psikologis yang bisa membahayakan. Nantinya, efek samping yang dialami cukup serius seperti kulit dan rambut yang kusam, kerusakan kelenjar air liur, osteoporosis, gangguan menstruasi, gangguan irama jantung, sembelit, hingga gangguan emosi.

7. Minum obat pelangsing tanpa pengawasan dokter

Banyak orang menggunakan berbagai cara untuk menurunkan berat badan; termasuk mengonsumsi obat pelangsing tanpa pengawasan atau resep dari dokter. Kebiasaan ini sangat membahayakan karena kandungan di dalam obat yang belum pasti aman justru dapat merusak organ tubuh hingga menimbulkan kematian.