Hikayat Rumah Perdesaan Milik Petinggi VOC di Palmerah

By Mahandis Yoanata Thamrin, Selasa, 16 April 2019 | 10:48 WIB
Ruangan berlantai kayu jati di lantai dua rumah Andries Hartsinck. Arsitektur indis memberikan ruang, kesejukan, cahaya, dan udara yang cukup. Inilah kearifan Hindia. (Mahandis Yoanata Thamrin)

 

Ubin dekoratif di ruang utama rumah Andries Hartsinck di Palmerah. Tampaknya, ubin ini baru ditambahkan oleh pemilik berikutnya pada abad ke-19. (Mahandis Yoanata Thamrin)
 
Baca Juga :  
Rumah pedesaan milik petinggi VOC itu berpengaruh pada perkembangan lingkungannya. Buktinya sebuah jalan kuno lurus yang menghubungkan vila milik Hartsinck ke sebuah pasar dan berujung di Stasiun Palmerah—yang baru dibangun akhir abad ke-19.

Di dekat Pasar Palmerah, Hartsinck juga membangun rumah dan perkebunan yang dikenal dengan sebutan rumah pedesaan “Djipang”, namun telah dirobohkan pada 1996.

Selain sebagai petinggi VOC, dia juga anggota komunitas freemason  La Vertueuse dan komunitas masyarakat seni dan ilmu pengetahuan, Bataviaas Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Hartsinck wafat pada akhir 1811 dan dimakamkan di Batavia, mungkin di Kebonjahe. Malangnya, kita tidak menjumpai nisannya lagi.