Baca Juga : Suku Maya Kerap Gunakan Kepala Manusia Sebagai Tempat Membakar Dupa
Setelah itu, Syarif menjadi orang yang berkecukupan dan mencoba untuk mendirikan permukiman di sebuah pulau di Sungai Kapuas.
Ia juga menemukan cabang dari Sungai Landak yang kemudian ia kembangkan menjadi pusat perdagangan yang makmur. Wilayah inilah yang kemudian dikenal dengan nama Pontianak.
Asal Usul Pontianak
Pontianak telah dikenal sebagai kota khatulistiwa yang dilalui garis lintang nol derajat bumi. Karena berada di posisi langka, maka dibangunlah sebuah monumen atau tugu khatulistiwa di Siantan.
Tidak hanya itu, kota yang memiliki luas wilayah 107,82 kilometer persegi ini juga menyimpan sebuah legenda yang berawal dari mitos mistis masa lalu.
Berdasarkan beberapa sumber, nama Pontianak bermula dari kisah Syarif yang sering diganggu oleh hantu berwujud kuntilanak saat dirinya sedang menyusuri Sungai Kapuas.
Baca Juga : Tahukah Kita, Di Tempat Ini Puasa Terpendek Hanya 11 Jam, Tapi Ada yang Terlama Sampai 20 Jam Lebih!
Awalnya, tempat tersebut bernama Khun Tien yang banyak dihuni oleh etnis Tionghua di sepanjang pesisir Sungai Kapuas.
Ketika sampai di daerah pertemuan Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak, Syarif merasa sangat terganggu dengan kuntilanak, sehingga ia melepaskan tembakan meriam untuk mengusirnya. Sosok kuntilanak ini digambarkan berwujud perempuan dengan rambut panjang dan berbaju putih.
Selain cerita tersebut, sebagian masyarakat juga percaya bahwa asal usul Pontianak berasal dari legenda masyarakat Melayu dengan mengambil nama dari kata pohon-pohon punti, yang berarti pohon-pohon tinggi. Pada masa itu, wilayah Pontianak memang dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi.
Hal ini diperkuat dengan bukti catatan sejarah, sebuah surat antara Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus (Rakyat Negeri Pontianak) kepada Sultan Syarief Yusuf Al-Kadrie.
Sedangkan lainnya mengatakan bahwa Pontianak berarti "pintu anak" karena daerah tersebut menjadi gerbang pembatas antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Baca Juga : Sudah Berhenti Merokok, Masihkah Berpotensi Terkena Kanker Paru-paru?