Buat Kita Bangga, Batik Jadi Busana Delegasi Dewan Keamanan PBB. Inilah Sejarah Batik Indonesia!

By , Rabu, 8 Mei 2019 | 12:52 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (dua kanan) , Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (tengah), Duta Besar Jerman untuk PBB Christoph Heusge (tiga kiri), dan Koordinator Politik Misi Perancis untuk PBB Antoine Michon (dua kiri), terlihat mengenakan batik saat hadir dalam Sidang Dewan Ke (KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI)

Nationalgeographic.co.id -Kabar itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Utusan Kementerian Luar Negeri yang hadir dalam dalam Sidang Dewan Keamanan PBB yang bertempat di markas besar mereka di New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5/2019) menunjukkan foto-foto yang tak biasa. 

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi itu diwarnai dengan pakaian batik yang dikenakan oleh para delegasi dewan keamanan yang berasal dari seluruh dunia. 

Dalam pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) semua mengenakan berbagai motif batik maupun tenun. Tak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengenakan motif tenun troso cerah.

Baca Juga : Ketika Sungai Memiliki Lima Warna, Fenomena Alam di Cano Cristales

Dalam rilis Kementerian Luar Negeri, dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan bagi Indonesia yang menjadi presiden untuk Mei. 

Berbagai batik yang dikenakan delegasi dewan keamanan dalam pertemuan Selasa merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. 

Pelaksana tugas duta besar Amerika untuk PBB Jonathan Cohen (tengah) dan sejumlah delegasi PBB terlihat mengenakan batik saat hadir dalam Sidang Dewan Keamanan PBB yang bertempat di markas besar mereka di New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5/2019). (KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI)

Para delegasi itu mengoleksi batik tidak hanya melalui pemberian para diplomat Indonesia atau saat mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia. Ada juga yang memutuskan membeli sendiri ketika berkunjung ke Indonesia. 

Selain Guterres, delegasi lain yang mengenakan batik adalah Amerika Serikat (AS), Jerman, Pantai Gading, Perancis, Perus, Republik Dominika, maupun China. 

"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini (Selasa) cantik dan berwarna. Sebab, sebagian besar anggota mengenakan batik," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Baca Juga : Ekawatiningsih Menjaga Rumah Kuna dan Warisan Batik Tiga Negeri Lasem

Penggunaan batik di dalam Sidang DK PBB diharapkan semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia. Adapun dalam sidang kemarin, Indonesia mengangkat perlunya peningkatan keamanan dan performa dari pasukan perdamaian PBB, atau yang dijuluki Blue Helmets.