Buat Kita Bangga, Batik Jadi Busana Delegasi Dewan Keamanan PBB. Inilah Sejarah Batik Indonesia!

By , Rabu, 8 Mei 2019 | 12:52 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (dua kanan) , Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (tengah), Duta Besar Jerman untuk PBB Christoph Heusge (tiga kiri), dan Koordinator Politik Misi Perancis untuk PBB Antoine Michon (dua kiri), terlihat mengenakan batik saat hadir dalam Sidang Dewan Ke (KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI)

Sejarah Batik

Mesir Kuno

Perkembangan sejarah batik di Indonesia dimulai pada zaman kuno. Kala itu, teknik mewarnai kain dengan menggunakan lilin merupakan salah satu bentuk seni kuno. Teknik yang ditemukan di Mesir ini telah dikenal sejak abad ke-4 SM, dengan penemuan kain pembungkus mumi yang dilapisi lilin sehingga membentuk sebuah pola. 

Di Asia, teknik serupa juga diterapkan di Cina pada masa Dinasti Tang (618-907) serta di India dan Jepang pada periode Nara (645-794). 

Baca Juga : Yuli Astuti: Pengabdian untuk Menyelamatkan Batik Warisan Budaya Kudus

Batik (Nisangha)

Sedangkan di Afrika, teknik ini dikenal oleh suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.

Era Kerajaan Majapahit

Berdasarkan sejarah perkembangannya, batik ternyata telah berkembang sejak zaman Majapahit. Mojokerto adalah pusat kerajaan Majapahit di mana batik dikenal pada saat itu. Salah satu kota di Jawa Timur, Tulung Agung juga tercatat dalam sejarah batik.

Tulung Agung yang dikenal sebagai Bonorowo, kala itu dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. Akibatnya, sempat terjadi pertempuran di sekitar desa Kalangbret yang menyebabkan Adipati Kalang tewas dan Majapahit berhasil menguasai Tulung Agung. 

Sejak itu, banyak prajurit yang tinggal di wilayah Tulung Agung mulai membawa budaya batik dari Majapahit. Mereka adalah orang-orang yang mengembangkan batik. 

Baca Juga : Batik Khas Cepu-Blora: Dari Kambium, Ganja, Sampai Pompa Angguk