Treves lmembawa Merrick ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dalam catatannya, Treves menulis bahwa Merrick “sangat pemalu, bingung, dan ketakutan”. Treves pun meneliti fitur-fitur unik dari Merrick kemudian mendiskusikannya dengan sesama rekan dokter.
Setelah Merrick mengizinkan Treves untuk melakukan studi terhadapnya, keduanya berpisah. Merrick melanjutkan tur ke Eropa, tapi sayangnya tidak berjalan lancar karena ia menghadapi ejekan dan penyerangan akibat penampilannya.
Merrick pun kembali ke Inggris, merasa bingung dan dengan kondisi yang lebih buruk dari sebelumnya. Treves menemuinya di kantor polisi ketika Merrick dalam keadaan “tak berdaya”.
Treves memberi Merrick kamar di London Hospital di mana staf rumah sakit ikut merawatnya. Pada masa inilah, kepopuleran Merrick meningkat: para selebriti mengumpulkan donasi untuk biaya perawatannya. Merrick bahkan dijenguk oleh bangsawan Inggris dan bertemu dengan Alexandra, Princess of Wales.
Merrick meninggal pada 1890, disebabkan oleh asfiksia yang terjadi saat ia ingin tidur.
Treves melakukan autopsi, kemudian mengumpulkan kerangka Merrick untuk diteliti lebih lanjut. Namun, tidak jelas apa yang terjadi pada sisa-sisa jaringan lunak Merrick.
Bunga untuk Merrick
Adalah Mungovin yang kemudian mencari tahu di mana jaringan lunak Merrick dimakamkan. Penelitiannya tentang ‘Manusia Gajah’ dilakukan atas ketertarikan Mungovin pada sejarah kota Leicester yang juga menjadi tanah kelahirannya. Kepada The Washington Post, Mungovin mengatakan bahwa ia merasa perlu mencari jenazah Merrick.
“Aku melakukan ini karena ingin dia beristirahat dengan tenang,” ujar Mungovin.
Mungovin mengatakan, firasat membawanya untuk mencari catatan pemakaman di situs City of London Cemetery. Di sana lah tertera nama Joseph Merrick.