Menjadi Misteri Selama 130 Tahun, Makam ‘Manusia Gajah’ Akhirnya Ditemukan

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 8 Mei 2019 | 13:50 WIB
Joseph Merrick atau yang dikenal dengan julukan Manusia Gajah. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id – Joseph Merrick, selebriti era Victoria yang dikenal dengan julukan ‘Manusia Gajah’, menjalani kehidupan yang sulit karena cacat fisiknya. Namun kini, berkat riset dari penulis biografinya, kita tahu bahwa Merrick setidaknya tidur dengan tenang di tempat peristirahatan terakhirnya.

Merrick meninggal dunia pada 11 April 1980, di usianya yang ke-27. Namun, nama dan kisah hidupnya abadi hingga saat ini. Ia pun menjadi salah satu tokoh ikonik dalam sejarah Inggris. Beberapa film layar lebar dan pertunjukkan teater pernah menggarap kisah Merrick, diperankan oleh beberapa aktor ternama seperti John Hurt, Mark Hamill, dan Bradley Cooper.

Baca Juga : Mariam Nabatanzi, Perempuan yang Memiliki 44 Anak dan Mengurusnya Seorang Diri

Selama ini, kerangka Merrick disimpan di Queen Mary University of London, di mana mahasiswa kedokteran bisa menelitinya.

Meski begitu, Joanne Vigor-Mungovin, yang pada 2016 mempublikasikan buku Joseph: The Life, Times, and Places of the Elephant Man, mengaku telah menemukan tempat di mana jaringan lunak Merrick dimakamkan, yakni di City of London Cemetery.

Walau tidak yakin 100%, tapi semua yang ada di sana mengarahkannya ke Merrick. Mungovin mengatakan dia telah bekerja sama dengan kepala permakaman untuk mencari catatan penguburan yang sesuai dengan waktu kematian Merrick.

Tentang Joseph Merrick

Lahir pada 1862 di Leicester, Inggris, Merrick awalnya seperti anak yang sehat. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mengalami kelainan di usia muda. Kepala dan tangan kanan Merrick tumbuh dengan proporsi yang lebih besar, tulangnya menyusut, dan kemudian mengalami kesulitan bicara serta berjalan.

Selama hidup, Merrick mengalami diskriminasi akibat kondisi tubuhnya. Meskipun di sisi lain, itu juga membawanya kepada ketenaran dan tercatat dalam sejarah.

Setelah masa kecil yang penuh tantangan, Merrick berhasil mendapatkan pekerjaan di Leicester selama beberapa tahun. Namun, ia menyadari bahwa bisa mendapat nafkah dengan menunjukkan kondisinya kepada penonton.

Merrick kemudian mulai bekerja pada seorang pria bernama Tom Norman, yang terbiasa menampilkan pertunjukkan ‘orang aneh’.

Norman menyewa sebuah toko di Whitechapel untuk ‘memamerkan’ Merrick dan memasang spanduk berwarna-warni untuk mempromosikannya. Di sana lah, Merrick menarik perhatian dokter muda, Frederick Treves, dari London Hospital.

Ilustrasi Joseph Merrick (1862-1890) ini diterbitkan dalam British Medical Journal pada tahun 1886. (Shutterstock)

Treves lmembawa Merrick ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dalam catatannya, Treves menulis bahwa Merrick “sangat pemalu, bingung, dan ketakutan”. Treves pun meneliti fitur-fitur unik dari Merrick kemudian mendiskusikannya dengan sesama rekan dokter.

Setelah Merrick mengizinkan Treves untuk melakukan studi terhadapnya, keduanya berpisah. Merrick melanjutkan tur ke Eropa, tapi sayangnya tidak berjalan lancar karena ia menghadapi ejekan dan penyerangan akibat penampilannya.

Merrick pun kembali ke Inggris, merasa bingung dan dengan kondisi yang lebih buruk dari sebelumnya. Treves menemuinya di kantor polisi ketika Merrick dalam keadaan “tak berdaya”.

Treves memberi Merrick kamar di London Hospital di mana staf rumah sakit ikut merawatnya. Pada masa inilah, kepopuleran Merrick meningkat: para selebriti mengumpulkan donasi untuk biaya perawatannya. Merrick bahkan dijenguk oleh bangsawan Inggris dan bertemu dengan Alexandra, Princess of Wales.

Foto Joseph Merrick atau Manusia Gajah pada 1889. (British Medical Journal )

Merrick meninggal pada 1890, disebabkan oleh asfiksia yang terjadi saat ia ingin tidur.

Treves melakukan autopsi, kemudian mengumpulkan kerangka Merrick untuk diteliti lebih lanjut. Namun, tidak jelas apa yang terjadi pada sisa-sisa jaringan lunak Merrick.

Bunga untuk Merrick

Adalah Mungovin yang kemudian mencari tahu di mana jaringan lunak Merrick dimakamkan. Penelitiannya tentang ‘Manusia Gajah’ dilakukan atas ketertarikan Mungovin pada sejarah kota Leicester yang juga menjadi tanah kelahirannya. Kepada The Washington Post, Mungovin mengatakan bahwa ia merasa perlu mencari jenazah Merrick.

“Aku melakukan ini karena ingin dia beristirahat dengan tenang,” ujar Mungovin.

Mungovin mengatakan, firasat membawanya untuk mencari catatan pemakaman di situs City of London Cemetery. Di sana lah tertera nama Joseph Merrick.

Baca Juga : Bukan Saat Lansia, Di Usia inilah Manusia Paling Merasa Kesepian

Mungovin bekerja sama dengan Gary Burks, pengawas permakaman yang menyatakan bahwa kemungkinan besar orang yang dikubur di sana adalah Merrick. Pasalnya, dari catatan yang ada, diketahui bahwa proses pemakanan dilakukan pada 24 April 1890, hanya beberapa hari setelah Manusia Gajah meninggal pada tanggal 11.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa tempat tinggal yang terdaftar adalah London Hospital. Itu cocok dengan tempat tinggal Merrick sebelum dia meninggal.

Bunga untuk Merrick. (Twitter @Berliozjo)

Pada awal Mei lalu, Mungovin akhirnya mengunjungi makam Merrick yang baru ditemukan.

“Sangat sedih melihatnya. Aku mengucapkan doa dan meletakkan bunga untuk Merrick,” kata Mungovin.