Yuk Kita Ketahui Dampak Apabila Air Ketuban Kurang atau Berlebih

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 8 Mei 2019 | 15:59 WIB
Ilustrasi ibu hamil. (Citra Anastasia)

Pemeriksaan USG pada wanita hamil. (Thinkstockphoto)
 

Beberapa kondisi dapat menyebabkan ada lebih atau kurang dari jumlah normal cairan ketuban.

- Oligohidramnion adalah ketika terlalu sedikit cairan ketuban.

- Polihidramnion, juga disebut sebagai hidramnion atau kelainan cairan ketuban, adalah ketika ada terlalu banyak cairan.

Cairan ketuban sedikit

Kadar cairan ketuban yang rendah, disebut oligohidramnion, terjadi pada 4 persen dari semua kehamilan dan 12 persen dari kehamilan pascakencan.

Oligohidramnion hadir ketika indeks cairan ketuban (AFI) terlihat pada ukuran USG kurang dari 5 cm (indeks normal 5-25 cm) dan saku vertikal maksimum (MVP) kurang dari 2 cm.

Ini mungkin terbukti dalam kasus-kasus kebocoran cairan dari air mata di selaput ketuban, berukuran kecil untuk tahap kehamilan tertentu atau jika janin tidak bergerak sebanyak yang diharapkan.

Ini juga dapat terjadi pada ibu dengan riwayat salah satu kondisi medis berikut:

- kehamilan yang dibatasi pertumbuhan sebelumnya

- tekanan darah tinggi kronis (hipertensi)

- masalah dengan plasenta, misalnya, solusio

- preeklampsia

- diabetes

- lupus

- kehamilan ganda, misalnya kembar atau kembar tiga

- cacat lahir, seperti kelainan ginjal

- lahir melewati batas waktu

- alasan lain yang tidak diketahui, dikenal sebagai idiopatik

Baca Juga : Ibu Cermat, Perhatikan Sushi yang Anda Konsumsi Ketika Hamil