Yuk Kita Ketahui Dampak Apabila Air Ketuban Kurang atau Berlebih

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 8 Mei 2019 | 15:59 WIB
Ilustrasi ibu hamil. (Citra Anastasia)

Oligohidramnion dapat terjadi selama trimester apa pun tetapi lebih merupakan masalah selama 6 bulan pertama kehamilan.

Selama waktu itu, ada risiko lebih tinggi cacat lahir, kehilangan kehamilan, kelahiran prematur, atau kematian neonatal.

Jika kadar cairan rendah pada trimester terakhir, risikonya meliputi:

- memperlambat pertumbuhan janin

- komplikasi persalinan

- kebutuhan akan persalinan sesar

Sisa kehamilan akan dipantau dengan cermat untuk memastikan perkembangan normal terjadi.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memutuskan bahwa persalinan akan perlu diinduksi, untuk melindungi ibu atau anak.

Amnioinfusion (infus saline ke dalam rahim), meningkatkan cairan ibu, dan tirah baring juga mungkin diperlukan.

Ada kemungkinan komplikasi persalinan yang lebih tinggi, karena risiko kompresi tali pusat.

Amnioinfusi mungkin diperlukan selama persalinan. Dalam beberapa kasus, persalinan sesar mungkin diperlukan.

Air ketuban terlalu banyak

Ketika ada terlalu banyak cairan ketuban, ini disebut polihidramnion. Menurut American Pregnancy Association, itu terjadi pada 1 persen dari semua kehamilan.

Polihidramnion hadir ketika AFI lebih dari 24 sentimeter (cm) dan ukuran MVP lebih dari 8cm.

Baca Juga : Manfaat Buah Naga Bagi Ibu Hamil, Cegah Cacat Hingga Obati Sembelit