Pantai-pantai di Jepang Dipenuhi Sisa-sisa Ledakan Bom Hiroshima

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 15 Mei 2019 | 14:35 WIB
HIROSHIMA - Tiga minggu setelah tragedi bom, pemandangan dari udara menunjukkan tingkat kehancuran (George Silk/The Life Picture Collection,/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id – Jika melihat lebih dekat pantai-pantai di Semenanjung Motoujina, Jepang, Anda akan menemukan pasir yang dipenuhi dengan serpihan kaca berbentuk aneh seperti tetesan air mata seolah-olah mereka telah diledakkan dari langit.

Namun, sebenarnya hal ini tidak mengejutkan. Serpihan tersebut merupakan peninggalan bom atom yang dijatuhkan di Jepang pada hari-hari terakhir Perang Dunia II.

Seperti yang dilaporkan pada jurnal Anthropocene, puing-puing yang disebut dengan ‘Hiroshimaites’ ini pada dasarnya adalah sisa-sisa bangunan kota yang ikut meledak, terbang ke langit, dimasak dalam awan atom, dan kemudian ikut terbawa hujan.

Baca Juga : Karena Evolusi Berulang, Hewan yang Sempat Punah Kini Muncul Kembali

Saat menyaring pasir di Teluk Hiroshima dan Pulau Miyajima, ahli geologi Marion Wannier mulai menyadari adanya bintik-bintik kaca dan kemudian memulai perjalanan untuk mencari tahu dari mana mereka berasal.

Pada sampel pasir yang dikumpulkan, mereka menemukan spheroids dan partikel tidak biasa lainnya. Wannier menyatakan, sumber energi pasti sangat besar karena mereka berhasil menemukan sisa-sisa ledakan dari 74 tahun lalu.

Pagi hari tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima. Lebih dari 70% wilayah kota itu hancur dalam sekejap. Dan 70 ribu orang tewas seketika. Diperkirakan jumlah korban bertambah dan 200 ribu orang meninggal di tahun-tahun berikutnya akibat cedera dan radiasi.

“Itu adalah peristiwa terburuk yang diciptakan manusia,” ujar Wannier.

Serpihan-serpihan yang ditemukan di tepi pantai sekitar Hiroshima. (Jurnal Antropochene)

Analisis mendalam dari Hiroshimaites menunjukkan variasi yang lebih luas dari komposisi kimianya. Termasuk aluminium, silikon, dan kalsium. Namun, kebanyakan terdiri dari besi, baja, beton, marmer, dan karet.

“Beberapa di antaranya terlihat mirip dengan yang kita lihat pada hasil hantaman meteorit. Hanya saja, komposisinya berbeda. Ada yang memiliki bentuk tidak biasa, ada juga yang berasal dari besi dan baja murni. Beberapa di antaranya memiliki komposisi bahan bangunan,” kata Rudy Wenk, profesor mineralogi di UC Berkeley.

Baca Juga : Aktivitas Manusia Membahayakan Spesies di Bumi, Ini Lima Faktor Pentingnya