Nationalgeographic.co.id - Sampah plastik rupanya tak hanya ditemukan di satwa penghuni lautan. Apabila selama ini, kita selalu mendapatkan kabar sampah plastik itu termakan oleh ikan dan mamalia laut, seperti hiu, paus dan penyu, kini satwa di daratan juga kedapatan mati dengan perut mengandung sampah plastik.
Sampah plastik memang bikin miris. Bayangkan saja, negara maju seperti Jepang rupanya masih kecolongan soal sampah plastik. Jepang sudah begitu disiplin mengolah sampah plastik mereka.
Tapi, beberapa waktu silam, rusa yang tinggal di Taman Nara Jepang ditemukan mati dan mengandung 3,2 kilogram plastik.
Pada bulan Maret, asosiasi kesejahteraan Rusa Nara mengamati seekor rusa yang tampak sakit berkeliaran di dekat kuil Todaiji di Taman Nara.
Baca Juga: Daur Ulang Semua Limbah Plastik di Dunia, Maka Anda Bisa Membeli Apple dan Perusahaan Besar Lainnya
Menurut laporan media lokal Sora News, dokter hewan telah mencoba membuat rusa tersebut mau makan, tapi dia selalu menolak makan dan ditemukan mati keesokan harinya. Otopsi yang dilakukan 27 Maret menunjukkan ada tumpukan plastik seberat 3,2 kilogram di perut rusa tersebut.
"Kami kadang menemukan sampah plastik di perut rusa, tapi tidak pernah sebanyak ini (3,2 kilogram)," ujar Rie Maruko, dokter hewan yang bertanggung jawab atas otopsi.
Melansir Business Insider, Kamis (30/5/2019), rusa merupakan hewan pemamah biak dan mencerna makanannya dalam dua tahap.
Baca Juga: Ke Mana Perginya Sampah Plastik dari Negara-negara Maju dan Industri?
Pertama, mereka menelan makanan mentah kemudian mereka mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna untuk dikunyah lagi. Artinya, makanan mentah yang sudah dikunyah kemudian ditelan dan masuk ke perut pertama sebagai tempat pencernaan dan penyimpanan sementara. Setelah diproses sebentar, makanan itu naik lagi ke mulut, dikunyah lagi, ditelan lagi untuk dicerna lebih lanjut.
Dalam kasus ini, kemungkinan plastik yang ada di perut pertama membuat rusa tersebut tidak bisa menelan makanan dan nutrisi baru sehingga menyebabkan kematian.
Menurut laporan asosiasi kesejahteraan Taman Nara, rusa yang mati itu berjenis kelamin betina dan beratnya hanya sekitar 30 kilogram atau 10 kilogram di bawah kisaran berat badan rusa sehat.
Baca Juga: Inilah Alasan Menteri Susi Pudjiastuti Re-tweet Soal Sampah Plastik di Pantai Sendang Biru
Menanggapi kejadian ini, asosiasi kesejahteraan rusa di Nara akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang kematian rusa dan mengimbau pengunjung Taman Nara untuk lebih berhati-hati dengan apa yang mereka berika ke rusa. Rusa hanya diperbolehkan mengonsumsi kreker senbei yang dijual di taman.
Dalam laman blog Taman Nara, tertulis bahwa rusa tidak dapat membedakan makanan dengan plastik.
Oleh sebab itu, ketika ada wisatawan yang membawa kantong plastik berisi makanan maka indera penciuman rusa akan menganggap bahwa plastik itu juga bisa dimakan.
Rusa juga dapat mengonsumsi sampah yang dibuang ke tanah, sehingga pengunjung harus membawa kotorannya setiap saat. Kasus kematian rusa di Jepang ini sangat mungkin terjadi di negara lain, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, ketika kita berwisata ke kebun binatang, taman safari, atau manapun sebaiknya lebih bijak dalam membawa sampah plastik. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Cuma Hewan Laut, Rusa Jepang Juga Mati dengan 3,2 Kg Plastik di Perut"