Mari Kita Ketahui Asal Mula Bendera Kuning Sebagai Simbol Kematian

By , Senin, 3 Juni 2019 | 13:56 WIB
Bendera kuning tanda kematian. ()

Nationalgeographic.co.id - Kabar kematian  memang membuat duka keluarga dan orang dekat yang ditinggalkan. Bahkan, apabila kabar duka itu datang dari tokoh bangsa, warga menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Lihat saja berita duka cita atas wafatnya Ibu Ani Yudhoyono belakangan ini.

Saat kita melayat dan menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga, kita kerap menjumpai bendera kuning yang terpasang di muka rumah.

Rupanya, warna untuk melambangkan sedang terjadi kematian berbeda-beda di berbagai daerah.

Baca Juga: Lihat Kumpulan Foto Keseharian, Ibu Ani Yudhoyono dalam Kenangan Visual Jurnalis

Bagi masyarakat Tionghoa, kematian biasa dilambangkan dengan warna putih.

Segala perangkat serta kostum ketika upacara pemakaman didominasi oleh warna putih.

Mulai dari lilin, tirai pintu, lentera, taplak meja, hingga baju berkabung.

 

Bendera kuning. (publicdomain)

Sementara, bagi masyarakat dunia pada umumnya, warna hitam diidentikkan dengan warna berkabung atau warna kematian.

Tradisi ini dimulai ketika Ratu Inggris Victoria menghadiri upacara kematian suaminya, dan ia mengenakan baju berkabung berwarna hitam.

Sejak itu, muncul tradisi bahwa warna hitam adalah kesedihan.

Tapi, di Jakarta, kenapa bendera yang melambangkan kematian malah berwarna kuning, bukan putih atau hitam?

Baca Juga: Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono, Rupanya Perempuan Inspiratif Ini Pernah Diusulkan Sebagai Ibu Fotografi Indonesia

Bendera kuning (Ade Sulaeman)