Berbeda dari di Makasar, Papua, atau Kalimantan yang tetap memilih warna penanda kematian dengan putih; baik itu dari agama Islam atau Kristen.
Pemilihan warna kuning sebagai warna kematian ini ternyata bermula dari zaman kolonialisme Belanda.
Awalnya, dikenal bendera persegi panjang polos berwarna kuning dengan simbol huruf Q.
Bendera kuning ini merupakan penanda bagi para penderita sebuah wabah mematikan yang wajib dikarantina.
Baca Juga: Ibu Ani Yudhoyono dalam Kenangan, Luncurkan Buku dan Gelar Pameran Karya Foto pada 2011
Oleh karena itu, simbolnya adalah Q, berasal dari kata "quarantine".
Konon, di zaman itu, saking mematikannya, wabah tersebut cepat menular dan memakan banyak korban meninggal.
Banyak bendera kuning lalu terlihat di setiap kematian.
Hingga kini, kebiasaan itu berlanjut, meskipun sudah tidak ada wabah mematikan tersebut.
Bendera kuning pada akhirnya identik dengan kematian dan digunakan untuk menandai kematian seseorang. (A. Warih Utomo)