Nationalgeographic.co.id - Kim Jong-il, pemimpin Korea Utara dari 1994 hingga 2011, merupakan penggila film. Saking terobsesinya, ia menculik aktris terkenal dan sutradara asal Korea Selatan, lalu memaksa mereka membuat 17 film.
Sang aktris, Choi Eun-hee dan suaminya yang berprofesi sebagai sutradara, Shin Jeong-gyun, adalah pasangan selebritis ternama di dunia perfilman Korea Selatan. Mereka mencapai puncak kariernya pada 1960an.
Namun, di akhir 1970an, Shin mengalami masalah keuangan dan terlibat konflik dengan pemerintah Korea Selatan. Ini membuat mereka menghentikan proses pembuatan film Shin. Perselingkuhannya dengan aktris yang lebih muda pun membuat pernikahan Shin dengan Choi rusak.
Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dahulu Tidak Mau Tersenyum Ketika Difoto?
Di masa sulitnya, Choi menerima undangan untuk melakukan perjalanan ke Hong Kong serta mendiskusikan peluang bisnis. Tentu saja, itu tidak akan Choi lewatkan.
Yang tidak diketahui Choi adalah: undangan tersebut ternyata diatur oleh para agen Korea Utara. Ketika sampai di Hong Kong, seorang agen membawa Choi ke sebuah perahu motor dan sekelompok pria langsung menangkapnya.
Setibanya di Korea Utara, Choi disambut dengan aneh–seolah-olah dia mengunjungi negara tersebut atas kehendaknya sendiri.
Dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter The Lovers and the Despot, Choi yang kala itu berusia 90 tahun, mengatakan bahwa ada beberapa fotografer yang memotretnya bersama dengan sang ‘penculik’, Kim Jong-il.
Dengan wajah ceria, Kim mengulurkan tangannya sambil berkata: “Terima kasih sudah datang”.
Ia memperkenalkan dirinya sebagai cinephile–orang yang amat mengagumi film. Selain itu, Kim juga membanggakan dirinya yang pernah menerbitkan buku On the Art of the Cinema, serta memiliki koleksi 30 ribu film sepanjang hidupnya.
Pada masa itu, Kim menjabat sebagai Kepala Departemen Propaganda dan Agitasi Korea Utara (ayahnya, Kim Il-sung, masih menjadi presiden).