Apakah Menerima Terlalu Banyak Informasi Bagus Buat Psikologis Kita?

By Mahmud Zulfikar, Senin, 8 Juli 2019 | 08:05 WIB
Kesimpulannya, kebanyakan pengguna peramban mobile di Indonesia lebih mengutamakan aplikasinya untuk membaca berita-berita penting dan terkini, seperti berita nasional dan politik. (Shutterstock) (Kompas.com)

Nationalgeographic.co.id - Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sangatlah bagus. Tapi apakah menerima terlalu banyak informasi bagus untuk psikologis kita?

Di era media digital seperti saat ini, informasi bisa dengan sangat mudah dan cepat di dapat.

Dengan mengandalkan search enggine atau chat room media sosial, kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi.

Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Sering Menggunakan Internet Dapat Memengaruhi Fungsi Otak Kita

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang penuh rasa ingin tahu. Secara konsisten kita mencari hal baru, mengeksplorasi, dan mencoba memahami.

Walau begitu, rasa ingin tahu ternyata tak selalu berdampak baik. Ungkapan populer, “Rasa ingin tahu membunuh kucing” menunjukkan pada kita bahwa kebutuhan untuk mengetahui informasi juga bisa membahayakan.

Manusia modern punya dorongan besar untuk mencari informasi. Ada rasa takut ketinggalan berita, takut tidak “update”.

Suguhan informasi yang sangat banyak ini sampai-sampai membuat kita lupa untuk memikirkan keakuratan informasi tersebut.

Baca Juga: Riset Buktikan Komunikasi Antara Usus dan Otak dalam Hitungan Detik

Ternyata, perasaan tidak pernah puas dengan informasi ini merupakan sifat alami otak manusia.

Dilansir dari Kompas.com dalam penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas California, Berkeley, ditemukan bahwa pencarian sebuah informasi memiliki kode saraf yang sama seperti pencarian uang.

“Bagi otak, informasi seperti sebuah hadiah, walau belum tentu akan berguna,” kata salah satu peneliti, Ming Hsy, Ph.D.