Nationalgeographic.co.id - Pagi ini (7/29/2019) Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi terburuk sedunia. Berdasarkan data dari www.airvisual.com. Situs daring pemantau kondisi udara di kota-kota besar di seluruh dunia.
Sungguh berita ini sangat menyedihkan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Selain berimbas pada kesehatan, tentu tingkat kenyamanan hidup pun terganggu.
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan untuk setidaknya mengurangi buruknya polusi udara Jakarta?
Ternyata, melansir dari Kompas.com, penyebab utama polusi Jakarta adalah kendaraan bermotor.
Baca Juga: Masker Kain Murah Ternyata Tak Ampuh Lawan Polusi Udara Jakarta
Penggunaan kendaraan pribadi yang tidak terkontrol membuat polusi semakin menggila di langit-langit Jakarta.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) merilis sebuah data yang menunjukan penyumbang particulate matter (PM) 10 -partikel kecil udara yang mampu menembus saluran pernapasan- terbesar di Jakarta adalah kendaraan bermotor, sebesar 47%.
Dengan kondisi seperti ini, lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Menunggu aksi pemerintah meluncurkan kebijakan-kebijakannya? Atau ikut berkontribusi langsung?
Bayangkan saja, berdasarkan data yang dimiliki oleh KPBB, pada tahun 2018 tercatat ada sembilan juta pengguna kendaraan roda empat dan 21 juta kendaraan roda dua di wilayah Jabodetabek.
Jumlah kendaraan ini belum termasuk jumlah kendaraan baru yang mencapai angka 1.500 unit setiap harinya.
KPBB menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera mengambil langkah dalam mengontrol emisi gas kendaraan bermotor yang semakin merajalela.
Pemangku kekuasaan tentunya punya wewenang dalam membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan juga membatasi angka penjualannya.
Dan sebagai warga ibu kota yang baik, kita harus ikut beraksi langsung dalam mengurangi jumlah polusi di atap-atap Jakarta. Caranya? Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mulai gunakan kendaraan umum.