Merawat Ekosistem Kesusasteraan ala Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta

By Mahmud Zulfikar, Jumat, 16 Agustus 2019 | 07:36 WIB
Suasana Lab Ekosistem Sastra kelas Toko Buku Alternatif di KeKini, Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019). Pemateri adalah Teddy dan Maesy, pemilik Post bookshop. (Eva Tobing/DKJ)

Nationalgeographic.co.id - Semangat Merawat lingkungan selalu jadi deru nafas National Geographic Indonesia dari tahun ketahun. Semangat ini sekaligus mengajak masyarakat untuk terus peduli dan melakukan usaha-usaha kecil merawat lingkungan.

Seperti masalah sampah plastik misalnya. Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia mengatakan, kolaborasi dalam menangani sampah plastik tidak lengkap tanpa media dan komunitas.

Kedua hal ini berperan sebagai lembaga yang melakukan kontrol sosial dan pembentuk opini.

Begitu pula yang dilakukan oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Dalam menjaga ekosistem lingkungan kesusasteraan, Komite Sastra DKJ memiliki cara tersendiri.

Baca Juga: Telisik Awal Sastra Melayu-Tionghoa Lewat Syair Iklan Abad ke-19

Lembaga otonom yang dibentuk oleh masyarakat seniman ini membuat sebuah festival literasi internasional yang bernama Jakarta International Literary Festival (JILF) untuk terus menjaga metamorfosis sastra dan industri buku.