Unik, Spesies Ular Ini Menghirup Oksigen dari Dahinya

By National Geographic Indonesia, Selasa, 22 Oktober 2019 | 11:02 WIB
Hydrophis cyanocinctus. (The Reptile Database)

Bukan mata, melainkan paru-paru

Kami memutuskan untuk menginvestigasi lebih dalam terhadap foramen pada H. cyanocinctus. Kami mendapatkan beberapa sampel hidup dari Vietnam, tempat ular laut secara umum dijual di pasar ikan sebagai makanan. Kami menggunakan kombinasi antara metode tradisional dan bantuan komputer untuk menghasilkan gambar jaringan lunak di sekitar foramen.

Gambar-gambar di atas membuktikan bahwa ular jenis ini tidak memiliki mata pineal. Apa yang sebenarnya ada di dalam lubang misterius ini adalah pembuluh darah besar (terkadang berpasangan). Pembuluh darah ini berlanjut dan bercabang ke dalam jaringan vena dan sinus yang kompleks, di bawah kulit dahi dan moncong.

Kami kemudian memeriksa ular lain, baik darat maupun laut, menggunakan metode yang sama. Kami menyadari adanya keunikan dari jaringan pembuluh darah pada H. cyanocinctus.

Seluruh ular diperkirakan memiliki jaringan pembuluh darah di bawah kulitnya. Yang membuat H. cyanocinctus istimewa adalah ukuran pembuluh darahnya yang ternyata sangat besar dan menjadi satu vena besar yang masuk ke otak.

Insang di atas kepalanya

Walau jaringan pembuluh darah ini aneh, tapi sebenarnya masuk akal karena ular laut mampu bernapas melalui kulit. Ini terjadi karena konsentrasi oksigen di arteri jauh lebih rendah daripada konsentrasi oksigen pada air laut sekitarnya, sehingga oksigen dapat menyebar melalui kulit dan masuk ke dalam darah.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Semua Es di Bumi Mencair dalam Semalam

Namun, kadar oksigen yang rendah dalam arteri bisa menjadi masalah. Otak bisa saja tidak memperoleh oksigen sesuai kebutuhan. Hal ini bisa diatasi oleh jaringan pembuluh darah di dahi dan moncong ular laut, dengan mengambil oksigen dari air laut kemudian mendistribusikannya ke otak saat berenang di bawah air.

Kalau Anda bilang ini mirip dengan insang pada ikan, Anda benar sekali. Meskipun jarak evolusi yang jauh antara kedua kelompok spesies ini, H. cyanocinctus telah berhasil mengembangkan sistem pernapasan yang cara kerjanya hampir sama dengan insang. Ular jenis ini benar-benar penghuni samudera.

Franklin Ronaldo menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

Hydrophis cyanocinctus. (The Reptile Database)

Penulis: Alessandro Palci, Research Associate in Evolutionary Biology, Flinders University dan Kate Sanders, Senior lecturer, University of Adelaide

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.