Beragam agenda terencana
Untuk merealisasikannya, PHE ONWJ sudah punya beragam agenda yang merangkum empat bidang tadi. Agendanya sudah mulai dilakukan sejak kejadian sampai satu atau dua tahun lagi.
Ifky menyatakan, sesuai komitmen perusahaan, perihal penanganan dampak di bidang lingkungan hidup, misalnya, mereka akan melakukan penanaman dan pemeliharaan 83.000 mangrove di tiga wilayah.
Wilayah yang dimaksud, yakni Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu. Pemulihan mangrove melibatkan kelompok masyarakat terdampak dan LSM serta stakeholder sebagai pelaku utama dalam pembibitan mangrove.
Baca Juga: Ahli Teliti Rahasia Geologi Danau Tersembunyi di Kawasan Danau Toba
“Ke depan, PHE ONWJ akan menjadikan kawasan mangrove sebagai pusat wisata, karena itu masyarakat juga akan diberikan pelatihan usaha mangrove serta dibentuk kelompok-kelompok wisata,” tambah Ifki.
PHE ONWJ sudah menggelar agenda pemulihan terhadap masyarakat dan lingkungan yang terdampak di Kepulauan Seribu. Bersama Pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, PHE melakukan coastal clean up atau bersih-bersih pantai dan area mangrove di Pulau Untung Jawa dan Pulau Lancang, 25 Oktober 2019.
Management PHE, Bupati dan Wakil Bupati, serta masyarakat kompak bersama-sama turun untuk
Selain mangrove, PHE ONWJ juga akan melakukan konservasi terumbu karang untuk menjaga ekosistem biota laut.
Saat ini, PHE ONWJ bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan LSM telah menyiapkan sekitar 804 modul Honai untuk konservasi terumbu karang.
“Untuk konservasi terumbu karang, akan dibangun Pusat Pelatihan Terumbu Karang yang ditujukan untuk para nelayan, pembudidaya serta masyarakat pesisir dan penggiat lingkungan hidup,” papar Ifki.