Motif seni cadas di kawasan Misool didominasi oleh gambar tangan, di samping motif binatang, terutama lumba-lumba, ikan surgeonfish, dan ikan tuna, motif geometris, antropomorfis, dan motif stensil bumerang serta beliung.
Gambar tangan dibuat dengan teknik semprot, sedangkan motif lainnya menggunakan teknik sapuan dan coretan kuas dengan warna merah. Seni cadas motif cap tangan, cap beliung, cap bumerang, cap geometris lingkaran yang diduga dibuat dengan keranjang, motif “yoni”, dan motif antropomorfis di kawasan Misool merupakan motif-motif yang unik pada repertoar seni cadas prasejarah Indonesia.
Berdasarkan temuan lapangan, lumba-lumba adalah motif binatang yang paling banyak digambarkan pada seni cadas prasejarah kawasan Misool dengan frekuensi penggambaran sebesar 37% dan persebaran sebesar 61%.
Ikan unidentified adalah motif binatang yang kedua paling banyak digambarkan dengan persebaran sebesar 53%. Motif ikan surgeonfish memiliki persebaran sebesar 23%. Ikan tuna memiliki persebaran sebesar 15%. Motif binatang lainnya hanya digambarkan paling banyak dua gambar dan hanya ditemukan pada satu situs.
Dari hasil kajian dan data lapangan, peneliti menyebutkan bahwa seni cadas prasejarah Kawasan Misool berdekatan dengan seni cadas prasejarah Arnhem Dynamic (Australia).
Dua motif binatang yang paling banyak digambarkan pada seni cadas prasejarah Misool adalah lumba-lumba dan ikan surgeonfish. Sedangkan dua motif binatang yang paling banyak digambarkan pada seni cadas prasejarah Arnhem Dynamic adalah makropoda dan ikan.